Islam adalah agama moderat dan seimbang. Kemoderatan dan
keseimbangan merupakan jalan hidup (way of live) yang dicontohkan oleh
Rasulullah SAW selama hidupnya.
Kemoderatan dan keseimbangan dengan demikian tumbuh dari
pemahaman Islam yang murni dan hakiki sebelum Islam dipahami secara parsial
sebagaimana yang terjadi dalam beberapa dasawarsa akhir-akhir ini.
Rasulullah SAW bersabda, "Jauhkanlah kalian dari
sikap melampaui batas dalam beragama. Sungguh orang-orang sebelummu musnah
disebabkan oleh sikap pelampauan batas dalam beragama." (HR. Hakim).
Rasulullah SAW lantas membuat contoh perihal dimaksud dengan
membentuk satu garis lurus di tengah dan dua garis lainnya di samping kiri dan
kanannya. Lalu beliau meletakkan tangannya di garis tengah seraya bersabda,
"Ini adalah jalan Allah."
Rasulullah SAW meneruskan sabdanya dengan
membaca ayat, "Dan ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah ia dan
janganlah engkau mengikuti jalan-jalan (lain) yang mencerai-beraikanmu dari
jalan-Nya." (QS. Al An'am: 153).
Moderat berkaitan erat dengan paham toleran yang dalam
istilah bahasa berarti luwes, adaptif dan mudah dalam pergaulan. Moderat lawan
katanya ekstrem yang dalam istilah bahasa berarti pelampauan batas-batas
moderasi dan jauh dari sikap seimbang.
Ekstrem (al-tatharruf) berkaitan erat dengan pelampauan
batas (al-ghullu) baik dalam perkataan, perbuatan maupun keyakinan.
Sikap melampaui batas ini dalam beragama tercela,
sebagaimana firman Allah SWT, "Katakalah (Muhammad): "Wahai Ahli
kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dalam beragama dengan
cara yang tidak benar, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang
telah sesat dahulunya dan mereka telah menyesatkan kebanyakan manusia dan
mereka sendiri tersesat dari jalan yang lurus." (QS. Al Maaidah: 77).
Termasuk dalam arti moderat di sini adalah berbuat sesuai
dengan kadar kemampuan dan mencegah diri dari memaksakan sesuatu di luar batas
kesanggupan secara umum. Sikap moderat inilah yang senantiasa ditekankan oleh
Alquran dalam berbagai firman-Nya. Di antaranya firman Allah SWT, "Allah
tidak membebani seseorang, melainkan sesuai dengan kesanggupannya." (QS. Al-Baqarah: 286).
Termasuk lagi dalam arti moderat di sini adalah bersikap
luwes, adaptif dan mudah sebagaimana pemberian berbagai keringanan (rukhsyah)
dalam pelaksanaan syariat seperti adanya jamak dan qashar shalat, tayamum,
pembolehan berbuka bagi orang yang sakit dan bepergian serta lain sebagainya.
Sikap tersebut dikuatkan dalam berbagai kaidah kemudahan
dalam hukum fikih di antaranya, "kondisi sulit memperkenankan 'yang mudah'
", "kondisi darurat memperkenankan 'yang terlarang' " dan lain
semacamnya.
Intinya, Islam datang sebagai agama moderat baik dalam
penyampaian ajaran-ajarannya maupun
dalam pembentukan karakter para pemeluknya. Moderat dan seimbang merupakan
jalan hidup (way of live) Islam yang mencakup semua bidang dalam kehidupan
manusia tanpa kecuali. Wallahua'lam.
Muhammad Riyadi
0 komentar:
Posting Komentar