Mengendalikan Keinginan



Seorang anak berusia empat tahun tujuh bulan di Arab Saudi menembak ayahnya hingga tewas, karena tidak dibelikan Play Station. Menurut pihak kepolisian Jizan Selatan dalam harian Saudi Asharq, anak tersebut mengamuk lalu menembak kepala ayahnya.
Kejadiaannya bermula saat ayahnya hendak bekerja, si anak meminta Play Station. Namun ketika sang ayah kembali ke rumah tanpa membawa yang dia minta, si anak marah. Saat ayahnya membuka pakaian dan meletakkan senjatanya, si anak mengambil senjata tersebut dan menembaknya dari jarak dekat.
Kisah di atas memang jarang terjadi, namun memberikan pelajaran bagi kita, bagaimana pentingnya kemampuan mengendalikan keinginan anak. Apabila anak dimanja biasanya ia tidak siap ketika keinginannya ditolak. Anak bisa marah tak terkendali dan melakukan hal yang di luar batas.
Sifat manja pada diri anak tentu saja tidak muncul begitu saja, namun karena pola pengasuhan yang dia terima sejak kecil. Kadang cinta orangtua yang berlebihan menjadi salah kaprah sehingga memanjakan anak dengan berlebihan. Hal itu sesungguhnya dapat merusak karakter anak. Ciri sikap memanjakan di antaranya: anak boleh minta apa saja, boleh berbuat sesuka hati, orangtua tidak mengajarkan aturan dan batasan, serta pelayanan dan perlindungan supaya anak terhindar dari kesulitan dan tantangan.
Abdullah Nashih Ulwan dalam bukunya Pendidikan Anak dalam Islam menegaskan bahwa pemanjaan yang berlebihan akan menumbuhkan sifat penakut dan rendah diri, menghilangkan keberanian, mengarahkan anak pada penyimpangan, dan keinginan untuk mengasingkan diri dari teman-temannya.
Banyak yang beranggapan bahwa kebiasaan memanjakan anak hanyalah di kalangan orang kaya. Padahal, itu tidak tergantung pada kekayaan tetapi pada pemahaman orangtua mengenai cara pengasuhan anak yang baik.
Untuk itu, perlu kekompakan antara ayah dan ibu dalam pengasuhan anak. Jika salah satu di antaranya memanjakan, maka anak akan memiliki standar ganda. Kalau anak sering berkata, “Bu, jangan bilang-bilang Ayah ya!” atau sebaliknya, itu pertanda bahwa orangtua tidak kompak dalam mengasuh anak.
Penyebab orangtua memanjakan anak di antaranya: pertama, tidak mau repot dengan reaksi anak seperti menangis, rewel, atau marah. Kedua, khawatir merusak “kebahagiaan” anak. Ketiga, takut membuat anak benci kepada mereka. Keempat, orangtua yang serba susah di masa kecilnya, dia tidak ingin anaknya mengalami apa yang dia rasakan. Karena faktor-faktor tersebut maka orangtua cenderung memperturutkan keinginan anaknya. Orangtua tidak berani mengatakan “tidak”. Tidak mengajarkan disiplin, tidak memberi tahu saat anak berbuat salah atau tidak patut, dan tidak membiasakan peraturan, serta etika.
Dengan memanjakan, maka anak akan “memperbudak” orangtuanya. Padahal, dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan Muslim dikatakan bahwa salah satu tanda Hari Kiamat adalah saat wanita melahirkan tuannya, yaitu saat anak-anak memperbudak orangtuanya.
Ramadhan adalah saat yang tepat untuk mengajarkan anak-anak kita mampu mengendalikan keinginannya. Selama satu bulan penuh orangtua dapat membuat program pendidikan agar anak dapat mengendalikan nafsu, bukan saja makan dan minum, namun juga pada keinginan lainnya.

Ida S Wdayanti


29 komentar:

  1. Azizah Fitrianti X MIPA G, 12.
    Sebelumnya saya meminta maaf, apabila dalam menyanggah terdapat kata yang mungkin tidak enak dihati.
    Seorang anak yang menginginkan suatu barang atau benda, tidak harus selalu dituruti atau dibelikan oleh Orangtua. Saya memiliki dua pandangan, yaitu pandangan sebagai seorang anak dan sebagai Orangtua.
    Yang pertama sebagai seoang anak. Menginginkan banyak benda ataupun mainan bagi seorang anak itu adalah hal yang wajar. Ketika anak tersebut berada diumur balita, kemungkinan besar untuk meminta berbagai macam mainan sangatlah besar. Namun, ketika seorang anak berada diumur 5 tahun sampai 10 tahun, maka anak tersebut akan meminta mainan atau suatu barang apapun yang ia lihat disekelilingnya. Ketika barang yang diinginkan tak dipenuhi oleh Orangtua, maka anak tersebut akan marah. Namun ketika barang yang anak inginkan dipenuhi, maka akan ada kemungkinan bahwa untuk kedepannya anak tersebut akan meminta barang yang lebih.
    Yang kedua, yaitu pandangan sebagai Orangtua. Orangtua memiliki kewajibann untuk mengurus dan menjaga anaknya. Tak hanya itu, Orangtua juga diharapkan bisa memenuhi semua kebutuhan anak, terutama kebutuhan yang primer. Oleh karenanya, ketika seorang anak meminta barang atau mainan, baik ketika umurnya dibawah 5 tahun atau diatasnya, menurut saya.....sebagai Orangtua harus memerhatikan seberapa pentingnya barang tersebut untuk kebutuhan anak. Disaat barang yang diinginkan oleh seorang anak memang benar benar penting, maka kabulkanlah. Sebaliknya, ketika barang yang diminta adalah barang yang belum terlalu penting untuk digunakan saat ini, maka katakanlah kepada anak bahwa "Barang yang Ade minta belum bisa dibelikan, karena saat ini Ade belum terlalu membutuhkan barang itu", begitulah.
    Seharusnya, Orangtua mengajarkan kepada seorang anak untuk hidup sederhana. Walaupun sebenarnya Orangtua mampu membelikan semua yang diinginkan oleh seorang anak, namun ketika dewasa nanti....anak tersebut akan selalu bergantung pada Orangtua jika sejak dini tidak diajarkan hidup sederhana.
    Dan sebagai seorang anak, juga harus mengerti bagaimana keadaan Orangtuanya. Fikirkanlah sebelum kamu meminta benda yang kamu inginkan.
    Terimakasih, :)

    BalasHapus
  2. Marvineta T.N.A /21 / X MIA G

    Setelah saya membaca bacaan diatas tersebut, saya mengambil kesimpulan, bahwa setiap anak tidak boleh terlalu di manja. Karena jika terlalu di manja, anak itu akan semakin melunjak dan tidak tahu diri. Namun, boleh dituruti juga, jika memang apa yang diinginkan anak tersebut itu penting. Misalnya alat tulis, itu penting karena alat tulis sangat berguna untuk keperluan sekolah. Namun jika minta dibelikan play station misalnya, orang tua harus bisa memberi penjelasan kepada anaknya untuk tidak membeli ps jika tidak terlalu dibutuhkan. Namun, jika laptop atau pun handphone, itu bisa dituruti, supaya mempermudah pembelajaran disekolah dalam mengerjakan tugas tugas yang diberikan sekolah. Jangan terlalu sering memberi barang barang yang tidak terlalu dibutuhkan pada anak, karena itu akan berdampak besar untuk kedepannya. Anak akan meminta yang lebih jika setiap permintaannya selalu di penuhi. Dan jangan lupa ajarkan anak untuk berhemat, dengan cara berhemat, anak tidak akan sering meminta barang yang tidak diperlukan.

    Sekian terimakasih. Maaf kalau ada yang kurang tepat.

    BalasHapus
  3. Putri wulan/30/x mia g
    Setelah saya membaca artikel di atas, saya memiliki beberapa kesimpulan, bahwa seharusnya orang tua tidak memanjakan anak. Karena sifat anak di dapat dari didikan orang tua. Saya di sini tidak menyalahkan orang tua yg memanjakkan anaknya. Karena setiap orang memiliki cara sendiri dalam hal mendidik. Tetapi akan lebih baik jika tidak setiap saat keinginan anak di turuti. Karena anak pasti akan berfikiran untuk meminta lebih. Jadi orang tua seharusnya memberikan apa yg anaknya butuhkan saja. Dan untuk pandangan saya sebagai seorang anak, anak seharusnya tidak memaksakan keinginannya kepada orang tua. Kita juga harus mengerti kondisi orang tua. Dan mencoba mengerti jika orang tua tidak memberikan keinginan kita karena orang tua lebih tau apa yg lebih baik untuk kita.
    Sekian dari saya, apabila ada kata-kata yg kurang tepat saya minta maaf. Terimakassih

    BalasHapus
  4. Sekar Asti F P / X MIA G/ 34
    Setelah saya membaca cerita diatas dapat saya simpulkan bahwa seharusnya anak tidak melakukan perbuatan yang tidak semestinya dilakukan kepada orang tua kita sendiri. Kita boleh meminta sesuatu kepada orang tua kita, tetapi menurut saya jika kita ingin meminta sesuatu itu sesuatu yang memang benar-benar penting buat kita. Jika tidak terlalu penting bagi kita, kita seharusnya tidak meminta kepada orang tua kita. Atau kita juga bisa membeli sesuatu sendiri yang kita inginkan, jangan terus bergantung kepada orang tua kita. Boleh manja, tetapi jangan terlalu dimanja sebab manja adalah salah satu faktor yang sulit bagi kita untuk mencoba mandiri dalam kehidupan sehari-hari kita. Jika kita terus manja atau ingin memiliki sesuatu dan minta kepada orang tua kita, sulit rasanya untuk menghindarinya. Usahakan kita bisa meringankan beban orang tua kita atas keuangan yang diperolehnya.

    Itu saja yang dapat saya simpulkan, jika ada kesalahan atau kata-kata yang tidak mengenakkan mohon maaf. Terimakasih

    BalasHapus

  5. Muhamad Rivan / X MIA G / 22

    Dari cerita diatas, kesimpulan yang dapat saya ambil yaitu, bahwa anak yang di manja dengan berlebihan maka ia akan cenderung bersikap keras kepala dan tidak bisa mandiri. Jadi ketika kita meminta sesuatu apapun itu kita harus bisa melihat kemampuan orang tua kita dan juga walaupun orang tua kita mampu tapi barang yang kita inginkan itu tidak begitu penting, saran saya sebaiknya tidak perlu di beri, karena itu juga termasuk pemborosan. Untuk itu kita sebagai anak harus bisa berfikir dulu sebelum kita meminta, dan jika anak itu masih balita maka itu menjadi tanggung jawab orang tua yaitu dengan cara mendidik nya dengan tidak selalu memanjakan dan tidak selalu menggunakan 'iyakan' keinginan dari anak, orang tua harus bisa melihat penting tidaknya barang itu. Sehingga dengan hal itu anak bisa menjadi mandiri, dan tau akan kebutuhan yang harus terpenuhi dan yang hanya sebatas keimginan.

    Sekian pendapat dari saya, mohon maaf bila ada tutur kata yang kurang tepat. Terima Kasih

    BalasHapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. Ahnan K M / X MIA G/4
    Setelah saya membaca artikel diatas, kesimpulan yang dapat saya ambil adalah Seharusnya orang tua tidak memanjakan anak.Karena jika anak terlalu dimanja anak akan selalu meminta apa yang di inginkan dan menjadi keras kepala. Ketika anak meminta sesuatu sebaiknya dilihat apakah barang tersebut penting untuk anaknya atau tidak. Orang tua boleh menuruti keinginan anak yang menurut anak itu penting seperti kebutuhan sekolah.Namun jika meminta sesuatu seperti play stasion sebaiknya tidak di turuti dan orang tua memberi penjelasan kepada anaknya. Anaknya jika ingin memiliki play stasion sebaiknya menabung sendiri. Dan juga menerima jika tidak dibelikan. Anak ketika ingin membeli ps sebaiknya menabung sendiri. Dengan cara itu bisa melatih anak menjadi lebih mandiri dan meringankan beban orang tua.

    Itu saja yang dapat saya simpulkan mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang tepat dan tidak mengenakkan. Terima kasih

    BalasHapus
  8. Nama : Muhammad Yusuf Syaifuddin
    No : 25
    Kelas : X MIA G

    Assalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh.
    Ketika orang tua selalu menuruti permintaan anak, maka bisa saja nantinya si anak akan lebih mudah marah ketika orang tua tidak mengabulkan permintaannya.
    Anak yang selalu dituruti permintaannya cenderung lebih egois dan berakibat buruk bagi emosionalnya.
    Ketika anak sudah terbiasa terpenuhi segala kebutuhannya, namun di satu kesempatan ia menyadari bahwa keinginannya tak dapat terpenuhi maka bisa saja ia mendadak naik darah.
    Sekian pendapat dari saya kurang lebihnya mohon maaf sekian Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

    BalasHapus
  9. Salsabella Ema A. / 32 / X MIA G

    dari cerita diatas dapat disimpulkan, bahwa terlalu memanjakan atau memberi kasih sayang berlebih kepada anak itu tidak semua baik. Memang memberi kasih sayang itu perlu, tetapi tidak boleh berlebih, karna dapat membuat si anak menjadi brani karna terbiasa di beri kasih sayang berlebih. Ini juga membuat si anak menjadi egois dan tidak dapat mengontrol emosi, bahkan tidak memikirkan perasaan orang tuanya. Saat anak masih kecil lebih baik juga diberi perlajaran dan pengalaman dan juga di dampingi dengan kasih sayang.
    Sekian pendapat dari saya, maaf jika ada kekurangan. Sekian terimakasih

    BalasHapus
  10. Nabilah Nur Hanifah 27/X MIA G
    Setelah saya membaca cerita tersebut, saya dapat mengambil kesimpulan bahwa sebaiknya orang tua mendidik anaknya sejak dini agar mereka mandiri dan tidak terlalu memanjakan anak. Misal jika anak menginginkan sesuatu anak tersebut diharuskan untuk menyisihkan sedikit uang jajannya agar bisa memenuhi keinginannya tersebut, setelah uang tersebut sudah terkumpul namun uang yang masih belum cukup orang tua bisa menambahkan. Setidaknya orang tua sudah mendidik anaknya agar berusaha terlebih dahulu tidak hanya meminta kepada orang tua nya. Disini juga anak akan belajar untuk mengendalikan keingunannya untuk membeli barang-barang yang dibutuhkan tidak hanya sekedar ingin membeli barang tersebut. Sekian pendapat dari saya, mohon maaf bila ada tutur kata yang kurang berkenan. Sekian terimakasih.

    BalasHapus
  11. Nova hidayanto X MIA G/29
    Setelah saya membaca cerita tersebut,saya menyimpulkan bahwa apabila orang tua terlalu memanjakan anak ,anak tersebut bisa menjadi keras kepala atau tidak terkontrol emosinya , dari hal tersebut seharusnya orang tua bisa mendidik anak dari kecil. karena apabila bukan orang tua siapa lagi yang akan mendidik anak supaya mandiri ,salah satu contoh orang tua mendidik anak yaitu dengan cara memberikan peraturan apabila memerlukan barang yang belum tentu penting maka orang tua wajib berkata "tidak" kata tersebut merupakan kata dari bentuk kedisiplinan.
    sebenarnya kita bisa melatih menahan diri dengan cara menyisisihan uang saku untuk di tabung . Sekian yang dapat saya sampaikan . Mohon maaf apabila ada kekurangan . Sekian terimakasih.

    BalasHapus
  12. Annisa Nadya R / 08 / X MIA G

    Setela saya membaca artikel di atas, saya memiliki 2 pandangan yaitu sebagai anak dan orang tua.
    Sebagai anak, sebaiknya janganlah memaksakan kehedak, apa lagi ke orang tua. Sebab tidak selamanya keingnanmu selalu terpenuhi. Jika mau keinginannya terpenuhi, buatlah bangga orang tua, orang tua mana yang tidak senang jika anaknya berprestasi.
    Sabagai orang tua. Menyayagi, menjaga, merawat, dan memenuhi kebutuhan anak adalah kewajiban orang tua. Saat anak masih bayi sampai balita, orang tua akan sangat memanjakannya, tetapi saat anak umur 4-7 sebaiknya orang tua jangan memanjakannya, karena anak diumur itu sudah tahu banyak dan emosinya masih labil. Jadi, misal jika anak ingin dibelikan mainan suruhlah ia menabung atau dapat nilai bagus saat ulangan. Orang tua juga harus menerapkan kedisiplinan ke anak sejak dini, dan jangan selalu mengiyakan ke inginan anak, karena tidak semua keinginan itu baik.

    Sekian komentar dari saya, apa bila ada kata yang kurang tepat, saya minta maaf. Terima kasih

    BalasHapus
  13. X MIA G/13

    Dari cerita di atas, sebagai anak janganlah kita manja dan berfikiran untuk selalu dipenuhi keinginannya. Dan sebagai orang tua didiklah anak dengan baik jangan terlalu memanjakan anak nya demi kebahagiannya, karna kita tidak tau masa depan si anak jika dia mengalami kesusahan pasti dia tidak ingin melanjutkan usahanya karna didikan orang tua yg selalu memanjakanya itu membuatnya selalu berfikiran mudah dan tidak ada yg sulit dalam hidup. Oleh karena itu kita jg harus hidup disiplin, mandiri, dan tidak terlalu mengandalkan orang tua.
    Demikian terima kasih

    BalasHapus
  14. Najmi M Fahreza
    X MIA G
    28

    Menurut pendapat saya seharusnya seorang ayah tidak terlalu memanjakan anaknya,seharusnya seorang ayah lebih tegas dibandingkan anaknya,anak yang terlalu dimanja akan memberikan efek negatif kepada dirinya sendiri dan juga orang lain disekitarnya.Seorang ayah yang baik akan selalu membawa anaknya ke jalan yang benar sehingga anak menjadi pribadi yang baik,mandiri,dan sopan terhadap orang yang lebih tua

    BalasHapus
  15. Bagas Permana N
    X IIS A
    08
    Menurut pendapat saya seharusnya seorang ayah jangan terlalu memanjakan anaknya, karena jika terlalu di manja anak itu tidak bisa berpikir secara dewasa. Oleh karena itu seorang ayah seharusnya tidak memanjakan anaknya secara berlebihan dan seorang ayah harus mengambil tindakan yang tegas agar si anak pikirannya bisa berkembang dan bisa berpikir secara dewasa.

    BalasHapus

  16. Arsa Adika Pramana
    X IIS A / 07
    Dari cerita diatas, dapat saya simpulkan bahwa memanjakan sejak dini itu salah, karena dapat berdampak buruk kepada sang anak, seperti : membuat anak keras kepala, membuat anak susah mengontrol emosinya, dan membuat anak susah hidup mandiri. Seharusnya sebagai orang tua, dapat bertindak tegas kepada sang anak dengan mengatakan "Tidak" dengan beberapa keinginan anak. Orang tua juga harus menanamkan jiwa mandiri kepada sang anak sejak kecil, agar pola perilakunya pun juga dapat terbentuk.

    BalasHapus
  17. Atik Robingatun/X MIPA F/06
    Setelah saya membaca bacaan diatas, pentingnya menahan sebuah keinginan dalam hati kita. Dimana kita tidak selalu mendapatkan apa yang kita inginkan maka harus bersabar dan mengendlikan emosi. Dari ilustrasi seorang anak yang menembah kepala ayahnya karena tidak menuruti keinginannya kita belajar untuk dapat mengendalikan keinginan dan emosi dan juga memikirkan apa yang akan terjadi setelah kita melakukan sesuatu sesuai keinginan kita.

    BalasHapus
  18. Akmal Wahyu SIWI
    X IIS A/03

    Dari kisah tersebut dapat saya
    simpulkan bahwa,

    Orang tua tidak boleh terlalu memanjakan anaknya berlebihan karena apabila anak itu terlalu manja hingga meminta barang barang mewah dan tidak sesuai kebutuhannya maka akan berakibat buruk nantinya.Anak akan terus meminta barang tersebut hingga keiinginannya terpenuhi.Jika tidak terpenuhi anak akan memiliki sifat keras kepala,egois,tidak mau mengalah,pemarah,dan menjadi suka melawan orang tua.Memanjakan anak sebenarnya boleh tapi harus ada batasannya.Beli barang yang sekiranya itu sesuai dengan kebutuhan.Seperti alat tulis untuk belajar,buku,tas,handphone dan laptop(Jika perlu/membutuhkannya),dll.Keinginan tersebut juga harus sesuai dengan ekonomi orangtua.Jika orangtua tidak mampu untuk membelinya,sang anak tidak boleh memaksanya dan orang tua jg harus berani mengatakan "TIDAK" kepada anaknya.

    Maaf jika ada kesalahan kata,Terimakasih

    BalasHapus
  19. Ade Lia Pratiwi/02/X MIA G

    Dari artikel di atas, menurut pendapat saya:

    Seorang anak mempunyai keinginan ingin dibelikan play station itu wajar, tetapi tergantung bagaimana ayahnya bisa mengontrol hawa nafsu anaknya.
    Dari artikel di atas ada 2 kemungkinan, yaitu
    1. Bila barang atau keinginannya itu penting (pokok/primer) maka lebih baik dituruti(bila mampu membelinya)
    2. Bila barang atau keinginanya tidak terlalu penting, maka disarankan untuk tidak membelinya,(lalu nasihatilah)

    Dalam hal ini, ayahnya(orang tua) juga harus mendidik anaknya melatih mengendalikan keinginan dari dini dengan tepat dan tegas agar bisa mengontrol hawa nafsu.
    Orang tua juga seharusnya tidak terlalu memanjakan anaknya, karena dapat menimbulkan kecanduan, dan tidak bisa mengendalikan keinginannya (hawa nafsu) .
    Dari cerita di atas bisa di ambil hikmah bahwa mengendalikan keinginan itu penting dalam kehidupan.

    Sekian,bila ada kekurangan atau kesalahan, mohon dimaafkan. Terimakasih.

    BalasHapus
  20. sekar septianingtyas ch
    X IIS A/30

    dari artikel yang saya baca di atas, sepertinya tidak asing dengan kejadian" tersebut, tidak hanya di Arab, di Indonesia pun banyak sekali kasus memperbudak orangtua. Kasus seperti ini biasanya kesalahan orangtua yang mendidiknya, terlalu dimanja, terlalu dituruti,dll membuat seorang anak tidak bisa diajarkan hidup sederhana. Sebaiknya kita harus lebih waspada dalam dalam membeli suatu barang kepada anak. Sebagai orangtua harus bisa cermat dalam mengatur keuangannya dan dalam mengajarkan anaknya pun tidak sewena wena. inti kesimpulan : memanjakan anak membuat anak egois, tidak bisa mengendalikan emosinya, dan bisa melakukan perbuatan fatal.

    maaf jika ada kesalahan kata
    terima kasih ^^

    BalasHapus
  21. aaron dias amaras
    X IIS A/01

    dari artikel yang saya baca, menurut saya orang tua tidak memanjakan anaknya secara berlebihan. karena jika itu terjadi, dapat berdampak buruk pada anak. anak tersebut bisa jadi keras kepala dan tidak dapat mengontrol emosinya. dari ilustrasi tersebut, seharusnya orang tua bisa memberikan penjelasan kepada anaknya bahwa playstation itu tidak terlalu dibutuhkan, dan bisa membeli barang lain yang lebih dibutuhkan. dan kita sebagai anak seharusnya tidak boleh menyusahkan orang tua setidaknya kita harus berusaha terlebih dahulu sebelum meminta ke orang tua.

    sekian pendapat dari saya, maaf jika ada kesalahan kata
    terima kasih

    BalasHapus

  22. FAEIYAZA AFIFAH / X IIS A / 11

    Menurut pendapat saya setelah membaca artikel ini memang seorang anak seharusnya tidak terlalu dimanja, tetapi saya kembalikan lagi kepada pihak orang tua itu semua kewajiban dan hak dari orang tua, karakter seperti apa yang akan dibentuk atau yang ingin orang tua bentuk dari si anak itu harus sesuai keinginan orang tua tersebut. Jadi kalau memang orang tua itu ingin anaknya serba kecukupan atau takut si anak bakal membenci orang tua jika tidak dituruti , mereka harus pintar pintar melatih cara berfikir dari anak mereka . Pasti semua orang tua menginginkan anaknya bahagia , tidak ada yang tidak . Maka sifat anak harus benar benar dibentuk dari usia sedini mungkin , masalah anak akan manja atau tidak itu tergantung pandangan dari orang tuanya , ada orang tua yang menganggap " itu wajar kok , orang masih kecil memang biasanya manja " tak sedikit malah yang menganggap seperti itu. Jadi kalo sampai kejadian langka seperti ini terjadi , itu bukan salah anak maupun orang tua , karna sifat itu memang sudah diajarkan kepada sang anak dari orang tua.
    Sekian Terima Kasih.

    BalasHapus
  23. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  24. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  25. Qonita Hafidzoh
    X IIS A/21

    Menurut pendapat saya tentang artikel diatas adalah seharusnya sebagai orangtua harus bijak dan pintar dalam mengajarkan perilaku dan perbuatan yang membuat anak tersebut egois, seperti hal artikel diatas, penanaman karakter anak sejak dini mempengaruhi bagaimana kelak sifat dan kelakuan anak itu nantinya dan juga tergantung pada lingkungan anak tersebut apakah baik atau buruk. Sekian bila ada kurang lebihnya mohon maaf dan terimakasih. IIS A/21

    BalasHapus
  26. Selfi Fitriana X IIS A/ 31
    Menurut pendapat saya tentang artikel di atas adalah bahwa dalam mendidik anak kita harus seimbang antar akhlak dan agama. Antara akhlak dan agama harus seimbang karena akhlak berhubungan dengan manusia dan agama berhubungan dengan Allah SWT. Akhlak dan agama harus berjalan seiringan. Jangan sampai disaat saat anak memiliki akhlak yang baik tetapi agmanya buruk dan jangan sampai juga sebaliknya yaitu disaat agamanya baik tetapi memiliki akhlaknya buruk. Sekian pendapat saya tentang artikel di atas jika ada salah kata saya mohon maaf. Sekian terimakasih.

    BalasHapus
  27. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  28. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  29. Emi N x MIA G/14
    Menurut saya dari artikel di atas sebaiknya sebagai orang tua tidak memanjakan anaknya ketika anak meminta sesuatu , sebaiknya anak tersebut di ajarkan ataupun di didik dengan cara untuk belajar bersabar dan meminta dengan baik - baik. sebagai orang tua sepatutnya untuk menyenangkan hati anaknya namun ketika anak meminta sesuatu jangan selalu dimanjakan keinginannya itu bisa membuat anak tersebut selalu meminta sesuatu dan harus ada dan dibelikan pada saat itu juga. apabila orang tua bisa membelikannya pada saat itu pun tidak masalah tetapi untuk tidak terlalu sering dalam memanjakan anak karena itu akan membuat anak terbiasa dalam meminta sesuatu. dan sebagai anak harus mau melatih kesabarannya apabila orang tua belum bisa membelikannya ataupun tidak mengizinkan nya untuk membeli apa yang di inginkannya.
    mohon maaf jika ada kesalahan dalam perkataan sekian dan terima kasih.

    BalasHapus