Keberkahan bukanlah pemberian Allah yang tiba-tiba dengan
tanpa sebab diturunkan kepada seseorang. Keberkahan merupakan sesuatu yang
senantiasa diminta dan harus diupayakan oleh setiap manusia kepada pemiliknya,
Allah SWT.
Di antara sebab-sebab turunnya keberkahan adalah: Pertama,
mendasari keimanan dan ketakwaan dalam sebuah kegiatan atau usaha. Allah SWT
berfirman, "Jika sekiranya penduduk negeri-negeri itu beriman dan
bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi."
(QS. Al-A'raf: 96).
Kedua, beramal saleh dan berikhtiar memperbaiki hubungan
dengan Tuhan dan semua makhluk-Nya. Allah SWT berfirman, "Barang siapa
yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan
beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan
sungguh akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari
apa yang telah mereka kerjakan." (QS. An-Nahl: 97).
Ketiga, memulai setiap pekerjaan dengan menyebut nama Allah
karena pada hakikatnya Dialah pemiliknya. Rasulullah SAW bersabda,
"Berkumpullah kalian atas makanan dan sebutlah nama Allah, maka Allah akan
memberikan keberkahan pada kalian di dalamnya." (HR. Abu Daud).
Keempat, menyegerakan diri dalam kebaikan dan membuang rasa
malas di pagi hari. Rasulullah SAW mendoakan keberkahan bagi orang-orang yang
menyegerakan diri dan bersemangat di pagi hari dalam meraih sukses melalui
doanya, "Ya Allah, berkahilah umatku yang (bersemangat ) di pagi
harinya." (HR. Abu Daud).
Kelima, berlaku jujur dan melayani pelanggan dengan baik dan
ikhlas. Rasulullah SAW bersabda, “Penjual dan pembeli itu diberi pilihan selama
keduanya belum berpisah. Bila keduanya jujur dan menjelaskan (kondisi
barangnya), maka keduanya diberkahi dalam jual belinya. Namun bila keduanya
menyembunyikan dan berdusta, maka akan dihilangkan keberkahan jual beli
keduanya.” (HR. Bukhari-Muslim).
Pada tingkat tertentu, keberkahan tidak selalu bersifat
definitif dalam arti selamat, tetap, langgeng, baik, bertambah, dan tumbuh melainkan
berati puas dan rela dengan pemberian dan pembagian yang diberikan oleh Allah
SWT. Dalam kategori ini orang-orang yang mendapatkan keberkahan juga merasakan
hidup dengan perasaan nyaman dan bahagia.
Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh, Allah menguji hamba
dengan pemberian-Nya. Barang siapa rela dengan pembagian Allah terhadapnya,
maka Allah akan memberikan keberkahan baginya dan akan memperluasnya. Dan
barang siapa tidak rela, maka tidak akan mendapatkan keberkahan.” (HR. Ahmad).
Semoga Allah SWT memberikan keberkahan terhadap rezeki,
kediaman, keturunan dan semua anugerah yang diamanahkan kepada kita serta
memberi kekuatan untuk senantiasa taat menjalankan perintah-Nya, menjauhi
larangan-Nya dan melimpahkan kepuasan kepada kita atas pemberian-Nya. Wallahu
a'lam.
0 komentar:
Posting Komentar