Sisi Edukasi Ibadah Puasa



Allah SWT tidak menurunkan syariat bagi umat manusia, kecuali dengan menyertakan sisi edukasi yang terdapat di dalamnya. Shalat misalnya, disyariatkan oleh Allah SWT agar manusia terdidik menjauhkan diri dari perbuatan tercela dan kemungkaran. Zakat mendidik manusia untuk bersikap dermawan terhadap sesama. Haji mendidik manusia untuk mengembangkan kesadaran manusia sebagai umat yang satu di hadapan Allah SWT.

Puasa Ramadhan yang memiliki manfaat kesehatan, fisik, mental maupun spiritualnya dengan tujuan menjadi pribadi yang bertakwa, juga memiliki sisi edukasi. Pertama, puasa mendidik hati dan jiwa kita untuk menjadi pribadi yang ikhlas, yaitu melakukan segala sesuatu dengan standar dan tujuan karena Allah SWT. Hal tersebut karena sah dan tidaknya puasa, batal dan tidaknya, ikhlas dan tidak benarnya, yang mengetahui hanya pribadi orang yang berpuasa dan Allah SWT.

Maka dengan puasa, hendaknya setiap orang dapat mengembangkan seluruh perbuatannya dengan orientasi hanya kepada Allah SWT. Allah SWT berfirman: "Dan tidaklah mereka diperintah kecuali untuk menyembah Allah dengan ihlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama." (QS. Al-Bayyinah: 5).

Kedua, puasa mendidik kita untuk memberi fokus pada kehidupan akhirat, di sela-sela kesibukan kita dengan urusan dunia. Maka orang yang berpuasa bukan hanya rela menahan diri dari kebutuhan makan, minum, dan seksualnya, melainkan lebih dari itu siap mengontrol pembicaraan, pendengaran, perbuatan dan hatinya demi untuk menggapai ridha Allah SWT. Allah SWT berfirman: "Dan sungguh, yang kemudian (akhirat) itu lebih baik bagimu dari pada yang permulaan (dunia)." (QS. Ad-Duha: 4).

Ketiga, puasa mendidik kita sebagai pribadi yang gemar beribadah kepada Allah SWT dengan tanpa melakukan bantahan, sanggahan, dan keberatan apapun bila diperintah oleh Allah SWT. Hal tersebut karena ketundukan dan ibadah merupakan fitrah manusia yang sejalan dengan ketundukan seluruh makhluk Tuhannya. Maka orang yang berpuasa akan menyelesaikan ibadahnya sesuai syariat Tuhan sebagai bentuk ketundukan dan ibadah kepada Tuhan. Allah SWT berfirman: "Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia, kecuali untuk menyembah kepadaku." (QS. Adz-Dzariyat: 56).

Keempat, puasa mendidik kita agar memiliki rasa kebersamaan sesama muslim di dalam menjalankan kebajikan, sebab dengan kebersamaan tersebut ibadah puasa yang pada asalnya berat menjadi ringan. Maka kewajiban puasa yang mengenai pada setiap jiwa muslim yang baligh menjadikan sifat dari ibadah puasa yang berat menjadi ringan karena setiap pribadi merasakan kebersamaan dan menghasilkan semacam "oase" yang homogen". Allah SWT berfirman: "Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 183).

Kelima, puasa mendidik kita agar selalu ingat kepada kaum fakir dan miskin. Dengan ketaatan kita menahan rasa lapar dan haus, dan mungkin sebagian lagi lemas untuk beraktivitas merupakan salah satu upaya untuk ikut merasakan perasaan yang sama yang dirasakan oleh kaum fakir miskin.

Jika puasa yang kita lakukan berhasil mendidik kita mencapai lima hal itu dan mengimplementasikannya pada saat dan di luar bulan puasa, maka kiranya dapat dikatakan bahwa puasa kita tidak keluar dari maksud dan tujuannya. Wallahu A'lam.



Muhammad Hariyadi

Related Posts:

  • Keistimewaan Sirah Nabi SAW Tidak satu pun anak manusia yang biografi dan sejarahnya dikupas secara detail, komplet, menyeluruh dan transparan melebihi sosok Muhammad SAW. Kisah tokoh yang satu ini ditulis oleh setiap generasi manusia dari masa k… Read More
  • Kemaksuman Nabi Muhammad SAW Sudah menjadi pengetahuan bersama bahwa setiap Nabi dan Rasul dijaga oleh Allah SWT dari kesalahan dan dosa (maksum), termasuk Nabi Muhammad SAW. Kesalahan kecil dan tidak berarti bagi kaum awam tidaklah pernah mengkha… Read More
  • Keutamaan Bulan Dzulhijjah Kaum Muslimin sepatutnya menyambut kedatangan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Hal tersebut karena Allah SWT telah menjadikan hari-hari pertama bulan Dzulhijjah sebagai "musim kebaikan" baik bagi para jamaah haji ma… Read More
  • Keutamaan Hari Asyura Hari Asyura merupakan hari kesepuluh Muharram dan kaum Muslimin disunahkan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan berpuasa. Ceritanya, pada permulaan hijrah ke Madinah Rasulullah SAW melihat kaum Yahudi… Read More
  • Kemuliaan Bulan Dzulqadah Dzulqadah merupakan salah satu dari empat bulan yang dimuliakan Allah SWT melebihi bulan-bulan lainnya di luar Ramadhan. Kemuliaan empat bulan tersebut (Dzulqaah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab) merupakan ketentuan yang te… Read More

0 komentar:

Posting Komentar