Tawuran



Akhir-akhir ini,  sering terjadi peristiwa yang sangat menyedihkan, yaitu tawuran antar kelompok yang berbeda. Peristiwa itu,  anehnya terjadi di mana-mana, tidak saja di kota tetapi juga di desa. Kadang kala sebabnya sangat sepele, misalnya bersenggolan antar pemuda yang sedang mengendarai sepeda motor.  Di antara mereka sama-sama tidak bisa menerima perlakuan itu, akhirnya mengundang kelompoknya untuk saling menyerang.

Oleh karena begitu sering peristiwa itu terjadi, maka tawuran dianggap hal biasa. Padahal  dari tawuran itu, tidak saja melukai pihak-pihak yang terlibat, bahkan juga hingga ada yang meninggal dunia. Akhirnya nyawa, harganya sedemikian murah. Perikemanusiaan sepertinya sudah  sirna dan nilai luhur itu seolah-olah bukan menjadi kepribadian bangsa lagi.

Bangsa yang beradap adalah bangsa yang menghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, dan  tidak akan mengganggu orang lain. Manusia dalam masyarakat yang beradab sangat dihargai. Lihat saja misalnya, agar tidak saling mengganggu, masyarakat yang berbudaya tinggi selalu antri dalam menggunakan fasilitas umum. Tanpa ada polisi, ketertiban selalu dijaga bersama.     

Setiap kelompok masyarakat selalu memiliki norma, nilai-nilai, sopan santun, adat istiadat yang dianggap pantas dan yang tidak pantas dilakukan. Semua itu dipegangi agar terbangun kehidupan yang harmoni, hidup bersama secara damai, tidak ada yang saling mengganggu. Siapapun  yang melanggar norma, nilai-nilai dan adab kesopanan, maka  dianggap  menyimpang,  dan akan mendapatkan sangsi  sosial.

Bangsa Indonesia sebagai bangsa timur,  sejak lama dikenal memiliki tradisi yang kuat dalam menjaga nilai-nilai, norma, etika, dan adat kesopanan itu. Orang timur selalu mendahulukan  kepentingan orang lain daripada kepentingan dirinya sendiri. Lihat saja, kalau mereka sedang menerima tamu. Penghormatan yang diberikan luar biasa. Mereka berusaha agar tamunya merasa dihormati dan diterima sebaik-baiknya.

Tawuran sebenarnya bukan watak, tradisi, dan apalagi karakter atau akhlak  bangsa ini. Sikap ngalah, umumnya lebih dikedepankan daripada mencari menang. Pilihan  itu dimaksudkan untuk menghindari konflik. Ronggo Warsito, seorang filosof Jawa, mengemukakan karakter adiluhung yang dimiliki oleh seseorang, dengan beberapa kalimat yang indah sebagai berikut. Yaitu, menang tanpo ngasorake, sugih tanpo bondo, nglurug tanpo bolo, sekti tanpo aji-aji, kayungyun dening pepoyaning kautaman.

Orang Jawa, dan bangsa Indonesia pada umumnya,  sekalipun menang, justru merasa akan lebih terhormat manakala sanggup tidak merendahkan pihak yang kalah. Merasa kaya sekalipun  tidak menguasai harta yang berlebihan. Demikian pula  tatkala harus melawan,  mereka berusaha tidak menunjukkan kekuatan dan kekuasaannya. Mereka berusaha menang dengan cara yang halus. Semua itu dilakukan untuk meraih  keutamaan hidup. Filsafat hidup seperti itu dipelihara, dijaga dan dijadikan pegangan bagi bangsa ini.

Oleh karena itu, tatkala akhir-akhir ini sering terjadi tawuran, konflik antar kampung, perebutan lahan pertanian, pertambangan, tempat  berjualan,  dan seterusnya, maka wajar sementara orang kemudian bertanya-tanya, ada apa sebenarnya di dalam kehidupan bangsa ini. Tawuran bukan tradisi bangsa Indonesia. Konflik biasanya diselesaikan secara adat, tanpa harus lewat proses yang saling melukai, dan apalagi membunuh. Memang ada  tradisi tawuran di beberapa tempat, tetapi hanya dilakukan secara terbatas, dan biasanya dilakukan secara terpaksa untuk menjaga harkat dan martabat seseorang, keluarga, atau suku,  dan biasanya  berhasil  diselesaikan secara adat.

Gejala tawuran akhir-akhir ini, sudah tampak di luar batas,  dan atau bahkan juga melampaui ukuran–ukuran normal.  Tawuran terjadi hanya karena persoalan sepele, yaitu berebut sumber-sumber ekonomi dan kekuasaan. Rasanya berbeda konflik itu tatkala  dipicu oleh hal-hal yang bernilai tinggi, misalnya terkait dengan pandangan hidup, kepercayaan, nilai-nilai yang seharusnya ditegakkan,  dan bahkan juga membela harkat dan martabat seseorang, kelompok,  atau lainnya yang lebih besar.

Konflik atau tawuran yang terjadi hanya sekedar dipicu oleh  uang, harta kekayaan,  sumber-sumber ekonomi,  dan kekuasaan, menggambarkan bahwa pelakunya masih berada pada tahapan masyarakat rendah dan bahkan primitif. Akan tetapi,  persoalannya adalah, mengapa tawuran juga dilakukan oleh orang-orang yang berpendidikan, bertempat tinggal di perkotaan, dan juga mereka yang tergolong  kelas menengah ke atas. Oleh karena itu, persoalan tersebut rasanya  tidak mudah dijawab.

Namun jika ditelusuri secara mendalam, munculnya tawuran itu lebih banyak terkait dengan  persoalan ekonomi.  Banyak orang berlomba-lomba  mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya. Orientasi  tersebut, dalam prakteknya,  selalu  menganggu kepentingan orang lain. Dalam perebutan itu ada yang menang dan sebaliknya ada yang kalah. Maka dari sana muncullah perasaan iri, dengki, dan sakit hati. Persaan seperti itu melahirkan penyakit berikutnya, yaitu dendam, permusuhan, dan akhirnya tawuran itu.

Oleh karena itu,  agar  bangsa  ini berhasil menjaga keadabannya, maka nilai-nilai luhur, seperti  kemanusiaan, kejujuran, keadilan, musyawarah, saling mencintai antar sesama harus dikedepankan. Sebaliknya, harus disadari oleh siapapun, apalagi para pemimpin bangsa ini, bahwa menjadikan sekedar harta dan kekuasaan sebagai ukuran keberhasilan hidup sebenarnya justru akan mengantarkan bangsa ini jatuh  dan terperosok pada kebiadaban. Selalu bertawur untuk memperebutkan kekayaan dan kekuasaan adalah  contoh bentuk masyarakat yang tidak beradab.  Wallahu a’lam   
      

Imam Suprayogo

27 komentar:

  1. Kesimpulan: Akhir-akhir ini, sering terjadi peristiwa yang sangat menyedihkan, yaitu tawuran antar kelompok yang berbeda. Di antara mereka sama-sama tidak bisa menerima perlakuan itu, akhirnya mengundang kelompoknya untuk saling menyerang.
    Bangsa yang beradap adalah bangsa yang menghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, dan tidak akan mengganggu orang lain.
    Bangsa Indonesia sebagai bangsa timur, sejak lama dikenal memiliki tradisi yang kuat dalam menjaga nilai-nilai, norma, etika, dan adat kesopanan itu.
    Tawuran sebenarnya bukan watak, tradisi, dan apalagi karakter atau akhlak bangsa ini.Sikap mengalah umumnya lebih dikedepankan daripada mencari menang.Ronggo Warsito, seorang filosof Jawa, mengemukakan karakter adiluhung yang dimiliki oleh seseorang, dengan beberapa kalimat yang indah sebagai berikut. Yaitu, menang tanpo ngasorake, sugih tanpo bondo, nglurug tanpo bolo, sekti tanpo aji-aji, kayungyun dening pepoyaning kautaman.Konflik biasanya diselesaikan secara adat, tanpa harus lewat proses yang saling melukai, dan apalagi membunuh.
    Memang ada tradisi tawuran di beberapa tempat, tetapi hanya dilakukan secara terbatas, dan biasanya dilakukan secara terpaksa untuk menjaga harkat dan martabat seseorang, keluarga, atau suku, dan biasanya berhasil diselesaikan secara adat. Konflik atau tawuran yang terjadi hanya sekedar dipicu oleh uang, harta kekayaan, sumber-sumber ekonomi, dan kekuasaan, menggambarkan bahwa pelakunya masih berada pada tahapan masyarakat rendah dan bahkan primitif. Namun jika ditelusuri secara mendalam, munculnya tawuran itu lebih banyak terkait dengan persoalan ekonomi. Banyak orang berlomba-lomba mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya. Orientasi tersebut, dalam prakteknya, selalu menganggu kepentingan orang lain. Dalam perebutan itu ada yang menang dan sebaliknya ada yang kalah. Maka dari sana muncullah perasaan iri, dengki, dan sakit hati. Persaan seperti itu melahirkan penyakit berikutnya, yaitu dendam, permusuhan, dan akhirnya tawuran itu.
    Solusi/tambahan: perkuatlah iman, jaga amarah, jangan terpancing emosi ,janganlah bertawuran hanya karna memperebutkan harta, kekayaan atau pangkat.
    Kelas: IIS B
    No urut: 31

    BalasHapus
  2. kesimpulan: Peristiwa tawuran anehnya terjadi di mana-mana, tidak saja di kota tetapi juga di desa
    Padahal  dari tawuran itu, tidak saja melukai pihak-pihak yang terlibat, bahkan juga hingga ada yang meninggal dunia. 
    Tawuran sebenarnya bukan watak, tradisi, dan apalagi karakter atau akhlak  bangsa ini
    Konflik atau tawuran yang terjadi hanya sekedar dipicu oleh  uang, harta kekayaan,  sumber-sumber ekonomi,  dan kekuasaan.
    solusi: -Pengontrolan dan pengawasan pergaulan terhadap para siswa plus dibantu oleh orang tua murid juga dengan mendorong pelajar untuk menghindari lingkungan / pertemanan yang tidak bermanfaat.
    - Mendorong siswa terlibat dalam kegiatan positif yang dapat menunjang masa depannya.
    - Menindak atau memberi sanksi yang keras kepada pihak-pihak baik diluar maupun didalam sekolah yang berpotensi menyulut tawuran pelajar.
    - Memberi keteladanan kepada pelajar dalam berbuat, bertutur kata maupun bereaksi terhadap berbagai hal tanpa menggunakan / menunjukkan kekerasan sedikitpun.
    kelas: X IIS B
    no: 30

    BalasHapus
  3. Kesimpulan: Tawuran pelajar merupakan salah satu bentuk negatif yang sangat marak terjadi dikota-mahkota besar, misalnya Jakarta. Permasalahan dapat menyulut pertengkaran individu yang menjadi perkelaian masal dan tak jarang menggunakan senjata tajam atau bahkan senjata api. Banyak korban yang berjatuhan, baik karena luka ringan, luka berat, bakan tidak jarang terjadi kematian. Tawuran ini juga membawa dendam berkepanjangan bagi para pemohon yang terlibat di dalamnya dan sering dilanjutkan pada tahun-tahun berikutnya.

    Hal ini merupakan fenomena yang sangat memprihatinkan. Generasi yang diharapkan mampu mengubah bangsa kearah yang lebih baik daripada harapan. Kondisi ini juga dapat membawa dampak buruk bagi masa depan bangsa. Lickona mengutip beberapa tanda dari manusia yang menunjukkan arah kehancuran suatu bangsa di antara yang lain tentang perlawanan yang dikalangan remaja, kelompok-kelompok sebaya yang menentang tindakan perlawanan, dan semakin melarikannya petunjuk moral.
    Solusi/tambahan: Memberikan pendidikan moral sesering mungkin untuk para pelajar. Menghadirkan seorang figur yang baik untuk dicontoh oleh para pelajar. Memberikan perhatian yang lebih untuk para pelajar. Pendidikan Agama dari sejak dini. Kerjasama antara sekolah dan orang tua murid dalam berkomitmen mengajarkan etika, budi pekerti didalam dan diluar kelas kepada para siswanya sekaligus mengajarkan pengendalian diri.
    Kelas: X IIS B
    No : 14

    BalasHapus
  4. Kesimpulan:Tawuran akhir akhir ini sering terjadi terutama sesama pelajar.Tidak hanya di kota,tawuran sudah menjarah sampai desa desa.Tawuran saat ini sudah tidak lagi menjadi pemberitaan dan pembicaraan yang asing lagi di telinga kita . Bahkan,hampir setiap hari ada saja media yang menayangkan kasus-kasus tawuran.Tawuran yang berkaitan dengan tindak kekerasan bisa terjadi di kalangan pelajar terutama yang adalah generasi penerus bangsa,apabila bila mereka sekarang sudah terbiasa dengan tindak kekerasan maka bagaimana jadinya bangsa kita ini nantinya.Dewasa ini,kekerasan sudah dianggap sebagai pemecah masalah yang sangat efektif yang dilakuka oleh para remaja.
    Solusi:1)Membuat Peraturan Sekolah Yang Tegas
    2)Memberikan Pendidikan Anti Tawuran
    3)Siswa diarahkan ke hal hal positif dengan diberikan tanggungjawab
    4)Lingkungan masyarakat perlu dibangun sarana organisasi yang menampung aspirasi & semangat muda

    Kelas:X IIS B
    No.Absen: 02

    BalasHapus
  5. Kesimpulan:
    Tawuran sebenarnya bukan watak, tradisi, dan apalagi karakter atau akhlak bangsa ini. Sikap ngalah, umumnya lebih dikedepankan daripada mencari menang. Pilihan itu dimaksudkan untuk menghindari konflik. Gejala tawuran akhir-akhir ini, sudah tampak di luar batas, dan atau bahkan juga melampaui ukuran–ukuran normal. Tawuran terjadi hanya karena persoalan sepele, yaitu berebut sumber-sumber ekonomi dan kekuasaan. Akhir-akhir ini sering terjadi tawuran, konflik antar kampung, perebutan lahan pertanian, pertambangan, tempat berjualan, dan seterusnya, maka wajar sementara orang kemudian bertanya-tanya, ada apa sebenarnya di dalam kehidupan bangsa ini.
    Solusi :
    1.Memperdalam ilmu agama
    2.Selalu menaati aturan
    3.Selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT
    4.Saling menghormati
    5.Selalu berpikir positif

    BalasHapus
  6. Kesimpulan:
    Tawuran sebenarnya bukan watak, tradisi, dan apalagi karakter atau akhlak bangsa ini. Sikap ngalah, umumnya lebih dikedepankan daripada mencari menang. Pilihan itu dimaksudkan untuk menghindari konflik. Gejala tawuran akhir-akhir ini, sudah tampak di luar batas, dan atau bahkan juga melampaui ukuran–ukuran normal. Tawuran terjadi hanya karena persoalan sepele, yaitu berebut sumber-sumber ekonomi dan kekuasaan.
    Solusi:
    1.Selalu menaati peraturan
    2.Selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT
    3.Saling menghormati
    4.Selalu berfikir positif
    X IIS B/04

    BalasHapus
  7. Akhir-akhir ini sering terjadi tawuran tawuran ini yang disebabkan oleh hal sepele. Karena peristiwa ini sering terjadi sehingga dianggap hal biasa. Kelompok masyarakat pastinya memiliki norma, nilai nilai, sopan santun yang dipegangi agar terbangun kehidupan yang lebih harmonis. konflik atau tawuran sendiri biasanya terjadi hanya karena sekedar dipicu oleh uang, harta kekayaan, selain itu munculnya tawuran juga ada kaitannya dengan persoalan ekonomi.
    Solusi :
    -Menjalin komunikasi dan koordinasi yang terpadu , bersama- sama mengembangkan pola penanggulangan dan penanganan kasus dan bisa juga mengadakan acara pertandingan atau kesenian diantara sekolah- sekolah.
    -Membentuk kepribadian yang penuh dengan tindak ketegasan.
    -Aparat kepolisian mengadakan kegiatan penyuluhan disekolah- sekolah mengenai dampak dan upaya yang perlu dilakukan agar dapat menanggulangi tawuran.
    - Saling menjaga komunikasi yang baik antar sesama.
    - Lebih bisa mengontrol diri baik luar maupun dalam.

    Kelas :X IIS B
    No . : 29

    BalasHapus
  8. Kesimpulan : Tawuran adalah Tindakan yang tidak patut dicontoh karena dapat menimbulkan perpecahan antar sekelompok orang bisa pelajar atau masyarakat lainnya . Tawuran tidak menyelesaikan masalah tapi menimbulkan lebih banyak lagi masalah yang lebih besar lagi, jadi hendaknya setiap masalah yang ada baik di lingkungan masyarakat ataupun sekolah harus di selesaikan secara baik-baik atau secara musyawarah.
    Solusi :
    1.Memberikan pendidikan Anti Tawuran
    2.Menyelesaikan Masalah Dengan cara musyawah
    3.Menanamkan sikap sabar
    4.Saling Menjaga nama baik satu sama lain
    5.Tidak Terpancing isu yang tidak jelas

    Nama : Anthony Angger Pamungkas
    No : 06
    Kelas : X IBB

    BalasHapus
  9. Kesimpulan :
    Tawuran (atau tubir) adalah bentuk dari kekerasan antar geng sekolah dalam masyarakat urban di Indonesia.
    Tawuran dapat menyebabkan korban luka hingga kematian. Pada tahun 2013 Al Jazeera melaporkan adanya peningkatan penggunaan cairan keras dalam tawuran, pada akhirnya menyebabkan banyak jatuh korban jiwa.
    Solusi :
    1 mendekatkan diri kepada allah
    2 bertawakal
    3 menghormati sesama teman
    4 menghargai yang berbeda agama
    5 menolong sesama orang


    nama :sabian andreavalen k
    no :28
    kelas :XIBB

    BalasHapus
  10. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  11. Kesimpulan tawuran:
    Tawuran adalah bentuk dari kekerasan antar geng sekolah dalam masyarakat urban di Indonesia. Tawuran juga dapat menyebabkan korban luka hingga kematian. Bagi beberapa pelajar,tawuran adalah simbol kebanggaan
    Solusi tawuran:
    -Para pelajar itu sendiri perlu mengisi waktu luangnya dengan kegiatan yang lebih bermanfaat dan dapat mengembangkan bakat yang dimiliki, seperti mengikuti kegiatan kursus, berolahraga, mengikuti kegiatan ekstrakulikuler, belajar, dan sebaginya.
    -Meluangkan waktu untuk bersama dengan keluarga
    -Selalu dekat dengan Allah dan menjauhi larangan-Nya
    -Tidak terpengaruh oleh ajakan teman untuk melakukan tawuran

    Kelas : X IIS B
    NO : 20


    BalasHapus
  12. Kesimpulan tawuran:
    Tawuran saat ini ini sudah tidak lagi menjadi pemberitaan dan pembicaraan yang asing lagi di telinga kita . Bahkan,hampir setiap hari ada saja media yang menayangkan kasus-kasus tawuran.Tawuran yang berkaitan dengan tindak kekerasan bisa terjadi di kalangan pelajar terutama yang notabenenya adalah generasi bangsa yang akan mengambil alih tampuk kepemimpinan nantinya,apabila bila mereka sekarang sudah terbiasa dengan tindak kekerasan maka bagaimana jadinya bangsa kita ini nantinya.

    Tawuran pelajar bukan hal yang bisa dianggap enteng,tawuran pelajar sekarang tidak hanya terjadi di kota-kota besar saja melainkan juga menjalar ke daerah-daerah.Permasalahan remeh dapat menyulut pertengkaran individual yang berlanjut menjadi perkelahian massal dan tak jarang melibatkan penggunaan senjata tajam,senjata api dan sebagainya.
    Solusi nya :
    ● Membuat peraturan lalu lintas yang lebih ketat
    ● Mengenakan sanksi yang lebih berat
    ● Patroli polisi dan satpol PP diintensifkan
    ● Meningkatkan kesadaran masyarakat
    ● Menambah waktu luang dengan hal yang lebih bermanfaat seperti belajar keagamaan
    X IIS B / 09

    BalasHapus
  13. Kesimpulan: akhir akhir ini banyak terjadi tawuran hanya karena hal sepele, banyak tawuran yang terjadi karena permasalahan ekonomi dan kekuasaan yang sebenarnya persoalan itu dapat diselesaikan tanpa harus tawuran. Tawuran dapat menyebabkan banyak nya korban, tidak hanya korban yang terluka tapi juga korban yang meninggal dunia oleh sebab itu tawuran dapat menimbulkan dendam dari berbagai pihak. Sebenarnya tawuran bukan budaya bangsa Indonesia tapi tawuran sekarang menjadi hal biasa di beberapa kalangan. Oleh sebab itu diperlukan solusi yang tepat dari diri sendiri terlebih dahulu. misalanya:
    1. Dari diri sendiri harus menghilangkan sifat iri dengki terhadap sesama
    2. Harus lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, mengikuti kajian kajian tentang Islam
    3. Memilih pergaulan yang tepat dan tidak mudah terpengaruh
    4. Tidak memprovokasi satu sama lain
    5. Banyak banyak beristighfar dan bersyukur terhadap apa yang sudah dimiliki



    No:15
    Kelas : X IIS B

    BalasHapus
  14. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  15. kesimpulan: akhir akhir ini,sering terjadi peristiwa yang sangat menyedihkan,yaitu tawuran antar kelompok yg berbeda.oleh karena begituswring peristiwa itu terjad,maka tawuran dianggap hal biasa.Bangsa yg beradap adalah bangsa yg menghargai dan menjunjung tinggi nilai nilai kemanusiaan,dan tdk akb mengganggu orang lain.bangsa indonesia sebagai bangsa timur,sehak lama dikenal memiliki tradisiyg kuat dlm menjaga nilai nilai,norma,etika dan adt kesopananitu.tawuran swbwbarnya bukan watak,tradisi,dan apalagi karakter atau akhlak bangsa ini.orang jawa,dan bangsa indonesia pada umumnya,sekalipun menang,justrumerasa lebih terhormat manakala sanggup tdk merendahkan pihak yg kalah.oleh karena itu,takkan akhir akhir ini sering terjadi tawuran,konflik antar kampung,perebutan lahan pertanian,pertambangan,tempat berjual,dan seterusnya,maka wajar sementara orang kemudian bertanya tanya,ada apa sebenarnya di dlm kehidupan bangsa ini.gejala tawuran akhir akhir ini,sudah tampak diluar batas,dan atau juga melampaui ukuran ukurn normal.tawuran atau konflik yg terjadi hanya sekedar dipicuoleh uang,harta kekayaan,sumber sumber ekonomi,dan kekuasaan,menggambarkan bahwa pelakunya mesih berada pada tahap masyarakat rendahdan bahkan primitif.namun jika di telusurisecara mendalam,munculnya tawuran itu lebih banyak terkait dengan persoalan ekonomi.oleh karena itu,agar bangsa ini berhasil menjaga keadabannya,maka nilai nilai luhur,seperti kemanusiaan,kejujuran,keadilan,musyawarah,saling mencintai antar sesama harus dikedepankan.

    solusi : menahan emosi,melakukan kegiatan positif,orang tua harus mengawasi kegiatan anak pihak sekolah harus memberi sanksi yang tegas jika pelajar melakukan kegiatan tawuran

    BalasHapus
  16. Tawuran antar kelompok yang berbeda-beda terjadi dimana-mana dan sudah dianggap hal biasa. Tawuran disebabkan karena perikamanusiaan yang sudah sirna dan nilai luhur itu seolah-olah bukan menjadi kepribadian bangsa lagi. Namun sebaliknya, manusia dalam masyarakat yang beradab sangat dihargai dan selalu memiliki norma, nilai-nilai, sopan santun, adat istiadat, yang dianggap pantas dan yang tidak pantas dilakukan. Siapapun yang melanggar norma, nilai-nilai adab kesopanan maka dianggap menyimpang dan akan mendapatkan sangsi sosial. Dan munculnya tawuran itu lebih banyak terkait dengan persoalan ekonomi.
    Solusinya:
    1. Membiasakan diri dekat dengan Allah Swt agar kita mampu mengendalikan emosi.
    2. Istirahat yang cukup agar kita mampu berpikir jernih ketika mengambil keputusan.
    3. Selalu bersabar ketika ada seseorang yang menghakimi kita ataupun mencelakakan kita.

    Kelas: X IPS B
    No: 06


    BalasHapus
  17. Kesimpulan:
    Akhir-akhir ini banyak sekali terjadi tawuran di kalangan pelajar, tidak hanya para pelajar para warga pun juga ada yang tawuran karena hal sepele, misal pelajar sekolah A tidak terima karena bersenggolan dengan pelajar sekolah B, akibat nya terjadi perselisihan antara dua pelajar tersebut dan membawa teman-teman nya untuk balas dendam dan akhir nya terjadilah pertengkaran antara sekolah A degan sekolah B dan mungkin itu terjadinya sangat lama. Jika salah satu sekolah ada yang menang dan membanggakan diri itu memicu terjadinya ke terhadap nya dan terjadi lagi perselisihan. Terus dan tidak ada habis nya sampai salah satu di antara mereka ada yang mengaku kalah. Tawuran pun tidak ada manfaatnya karena jika tawuran tanpa memperhatikan kondisi mungkin nyawa tak dianggap berharga, karena saking panas nya hati sampai tidak memperhatikan kondisi yang baik. Dikalangan masyarakat mungkin sangat minim daripada para pelajar tapi pasti ada, misal warga desa A iri terhadap desa B karena desa B diberi bantuan yang lebih dibandingkan desa A, dan itu pun dapat memicu keributan karena di bedakan. Dikalangan warga pun masih memiliki rasa dendam terhadap warga lain yang merasa warga A tidak di pedulikan atau di bedakan

    Solusi:
    Kita harus saling memaafkan walaupun tidak tau siapa yang mulia duluan daripada bertengkar kan tidak baik. Jika kita saling memaafkan hidup kita akan jadi tentram dan harmonis, memiliki banyak teman, di segani, tidak sombong, selalu ingat bahwa bertengkar itu tidak ada gunanya. Maka dari itu kita harus saling memaafkan dan menghargai perbedaan di antara kita. Perbedaan itu sebenarnya indah, Karena perbedaan itu sebagai pelengkap segalanya. Sekarang bayangkan jika warga Indonesia semua agama, suku, budaya, ras, etnik sama semua pasti membosankan dan tidak ada yang berbeda. Ayo mulai sekarang saling memaafkan dan hargai perbedaan

    Kelas:X IIS B
    No. :24

    BalasHapus
  18. Kesimpulan:
    Tawuran sering sekali terjadi dimana mana,tidak hanya dikota tetapi juga di desa.Kadang karena masalah sepele, lalu mengundang/mengajak orang atau kelompok lain untuk Tawuran.Tawuran juga sebenarnya bukan watak atau tradisi bangsa ini namun karena tawuran sering terjadi, tawuran sudah dianggap sebagai hal biasa.Oleh karena itulah mari kita saling sadar bahwa tawuran tidak menyelesaikan masalah,tetapi malah menambah masalah,karena akibatnya bisa fatal.

    Solusi:
    Jika kita mempunyai masalah yang sepele dengan orang lain harus diselesaikan secara damai,bukan malah mencari atau menambah nambah masalah supaya menjadi besar, dan malah kadang mengajak untuk tawuran.Begitu pula jika punya masalah besar seperti tentang kekuasaan atau masalah masalah lainnya,harus diselesaikan dengan perdamaiaan.

    Seharusnya kita harus berpikir lebih tinggi lagi,karena tawuran akibatnya bisa sangat fatal. Intinya Kita juga harus menghargai orang lain,supaya tidak muncul masalah.Dan jangan terlalu bersifat sensitif jika mendapat masalah sepele,misal seperti contoh diatas yaitu bersenggolan antar pemuda yang sedang mengendarai motor,seharusnya kan diselesaikan dengan damai,bukannya malah tambah besar masalah.Jika diselesaikan dengan damai kita malah lebih untung,karena kita tidak berbuat dosa pada orang lain,dan kita juga mendapat pahala karena Allah lebih suka cara damai daripada cara perkelahian atau tawuran.

    Kelas: X IIS B
    No :13

    BalasHapus
  19. Kesimpulan: Tawuran sekarang sering terjadi, karena seringnya tawuran, tawuran menjadi dianggap hal yang biasa, bangsa yang beradab adalah bangsa yang mempunyai nilai etika, norma, dll. Tawuran biasanya terjadi antara sekolah dengan sekolah, atau warga dengan warga. Tawuran adalah perbuatan yang sangat tercela, karena dapat menambah perpecahan, pertumpahan darah, dll.

    Solusi & Antisipasi: Kita harus saling memaafkan satu sama lain, harus berdamai. Dan harus saling menghormati supaya tidak terjadi konflik.

    Kelas: X IIS B
    NO : 26

    BalasHapus
  20. Kesimpulan:
    Akhir-akhir ini sering terjadi peristiwa yang sangat menyediakan yaitu tawuran. Peristiwa itu sudah terjadi dimana-mana bukan hanya di kota , di desapun tawuran sering terjadi. Padahal tawuran dapat merugikan orang yang terlibat di dalamnya , bahkan dapat mengakibatkan Kematian. Padahal bangsa Indonesia terkenal dengan kesopanan dan keramahannya, tetapi mengapa sekarang seolah-olah nilai luhur kesopanan sudah tidak menjadi kepribadian bangsa ini?
    Karena budaya tersebut mulai hilang tergantikan oleh budaya kebarat-baratan. Dalam tawuran ini tidak hanya pelajar saja tetapi juga orang dewasa yang mengenai persoalan ekonomi contohnya, perebutan lapak dagang,dll. Seharusnya sebagai orang Jawa dan bangsa Indonesia, sekalipun menang justru,merasa akan lebih terhormat manakala sanggup tidak menghina pihak yang kalah.

    Solusi:
    Dalam hidup kita seharusnya dapat mengontrol diri agar kita tidak terpancing emosi saat berhadapan dengan orang yang mempunyai watak keras.

    Kelas: X IIS B
    No: 23

    BalasHapus
  21. Kesimpulan:
    Tawuran merupakan suatu kegiatan perkelahian atau tindak kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok atau suatu rumpun masyarakat. Tawuran adalah perilaku agresi dari seorang individu atau kelompok.Agresi itu sendiri diartikan sebagai suatu cara untuk melawan dengan sangat kuat,menyerang,membunuh atau menghukum orang lain,dengan kata lain agresi secara singkat didefinisikan sebagai tindakan yang dimaksudkan untuk melukai orang lain atau merusak milik orang lain.
    Solusi:
    -Mengerti tujuan hidup
    -Memahami faktor penghambat maupun pendukung perkembangan kematangannya.
    -Bergaul dengan bijaksana
    -Terus menerus memperbaiki diri
    -Selalu ingat dengan Allah SWT
    -Selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT.
    Kelas: X IIS B
    No:21

    BalasHapus
  22. Kesimpulan
    Faktor yang menyebabkan tawuran remaja tidak hanya datang dari individu siswa itu sendiri, melainkan juga terjadi karena faktor-faktor lain yang datang dari luar individu, diantaranya faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor lingkungan.
    Para pelajar yang umumnya masih berusia remaja memiliki kecenderungan untuk melakukan hal-hal diluar dugaan yang mana kemungkinan dapat merugikan dirinya sendiri dan orang lain, maka inilah peran orangtua dituntut untuk dapat mengarahkan dan mengingatkan anaknya jika sang anak tiba-tiba melakukan kesalahan. Keteladanan seorang guru juga tidak dapat dilepaskan, guru sebagai pendidik bisa dijadikan instruktur dalam pendidikan kepribadian para siswa agar menjadi insan yang lebih baik. Begitupun dalam mencari teman sepermainan, sang anak haruslah diberikan pengarahan dari orang dewasa agar mampu memilih teman yang baik. Masyarakat sekitar pun harus bisa membantu para remaja dalam mengembangkan potensinya dengan cara mengakui keberadaannya.
    Solusi/saran :
    a. Keluarga sebagai awal tempat pendidikan para pelajar harus mampu membentuk pola pikir yang baik untuk mereka.
    b. Masyarakat harus menyadari akan perannya dalam menciptakan situasi yang kondusif.
    c. Lembaga pendidikan formal sudah semestinya memberikan pelayanan yang baik untuk membantu para pelajar mengasah kemampuan dan mengembangkan segala potensi yang ada didalam dirinya.
    d. Berteman dengan teman yang dapat membawa kita ke jalan yang baik bukan yang buruk.
    e. Sekolah harus menerapkan peraturan yang berlaku disekolah dengan tegas, serta harus memfasilitasi para pelajar untuk melakukan hal yang baik.
    f. Memperdalam agama supaya mengetahui mana hal yang baik dan mana yang buruk
    No : 07
    Kelas : X IIS B

    BalasHapus
  23. Tawuran
    Tawuran adalah bentuk dari kekerasan antar geng sekolah dalam masyarakat urban di Indonesia. Secara psikologis, perkelahian yang melibatkan pelajar usia remaja digolongkan sebagai salah satu bentuk kenakalan remaja.
    Tawuran juga dapat menyebabkan korban luka yang fatal hingga kematian.
    Solusi mengatasi tawuran pelajar:
    -kerjasama yang baik antara sekolah dan orang tua
    -pengontrolan dan pengawasan pergaulan siswa oleh orang tua murid
    - menindak atau memberi sanksi yang keras kepada pihak-pihak didalam maupun luar sekolah yang berpotensi menyulut aksi tawuran.
    Kelas: X IIS B
    No. Absen: 22

    BalasHapus
  24. Kesimpualn:
    Akhir-akhir ini sering terjadi tawuran antar pelajar/kelompok yang berbeda. Tawuran tidak hanya terjadi di kota saja, tetapi juga terjadi di desa. Penyebab terjadinya tawuran biasanya seperti saling mengejek/menghina satu sama lain atau suatu kelompok. Kadang penyebabnya masalah yang sepele tetapi dibesar-besarkan. Tawuran antar pelajar saat ini sudah menjadi masalah yang sangat mengganggu ketertiban dan keamanan lingkungan di sekitarnya. Tawuran ini biasanya terjadi tidak hanya disekitaran sekolah, tetapi juga terjadi di jalanan umum. Sehingga mengakibatkan perusakan fasilitas publik. Perilaku tawuran antar pelajar bukan hanya mengakibatkan kerugian harta benda atau korban luka-luka, tetapi juga dapat merenggut nyawa seseorang.
    Solusi:
    Menindak atau memberi sanksi yang keras kepada pihak-pihak baik di luar maupun di dalam sekolah yang berpotensi menyulut tawuran pelajar.

    Kelas : X IIS B
    No. : 32

    BalasHapus
  25. Tawuran antar pelajar adalah salah satu potret kegagalan masyarakat dalam mendidik generasi muda. Aksi yang biasanya hanya dipicu masalah sepele itu bisa menjadi indikasi penurunan kualitas peradaban. Untuk itu ada beberapa solusi yang bisa dipertimbangkan diantaranya:
    - Kerjasama antara sekolah dan orang tua murid dalam berkomitmen mengajarkan etika, budi pekerti didalam dan diluar kelas kepada para siswanya sekaligus mengajarkan pengendalian diri.  
    - Pengontrolan dan pengawasan pergaulan terhadap para siswa plus dibantu oleh orang tua murid juga dengan mendorong pelajar untuk menghindari lingkungan / pertemanan yang tidak bermanfaat.
    - Mendorong siswa terlibat dalam kegiatan positif yang dapat menunjang masa depannya.
    - Menindak atau memberi sanksi yang keras kepada pihak-pihak baik diluar maupun didalam sekolah yang berpotensi menyulut tawuran pelajar.
    - Memberi keteladanan kepada pelajar dalam berbuat, bertutur kata maupun bereaksi terhadap berbagai hal tanpa menggunakan / menunjukkan kekerasan sedikitpun. 

    Kelas: X IIS B
    No : 16

    BalasHapus