Setiap ilmu memiliki obyek kajian.
Obyek setiap ilmu terdiri dari dua hal: obyek materia (material) dan obyek
forma (formal). Obyek material adalah
sesuatu (materi, bahan) yang menjadi sasaran kajian atau pembicaraan. Sedangkan
obyek formal adalah sudut pandang atau
cara pendekatan dalam mengkaji obyek material yang sedemikian khas sehingga
mencirikan atau mengkhususkan bidang kegiatan yang bersangkutan. Antara ilmu
satu dengan lainnya bisa memiliki obyek material sama. Namun obyek formalnya
tidak boleh sama. Misalnya, obyek material ilmu kedokteran, ilmu jiwa, dan ilmu
pendidikan adalah sama, yaitu manusia. Namun
obyek formalnya berbeda. Ilmu kedokteran membahas manusia dari segi
kesehatan fisik; Ilmu jiwa (Psikologi) membahas manusia dari segi perilaku
manusia yang terkait dengan kondisi jiwa; dan Ilmu Pendidikan membahas manusia
dari segi upaya manusia membantu pekembangan manusia lain ke arah yang normatif
lebih baik.
Obyek material Filsafat ialah segala
sesuatu yang menjadi masalah filsafat atau segala sesuatu yang dimasalahkan
oleh atau dalam filsafat yaitu meliputi tiga persoalan pokok: (1) hakikat
tuhan, (2) hakikat alam, dan (3) hakikat manusia. Sedangkan obyek formalnya
adalah usaha mencari keterangan secara radikal (sedalam-dalamnya sampai
keakarnya) tentang obyek materi filsafat. (Ahmad hanafi).
Dalam filsafat ada filsafat
pengetahuan (Epistemologi). Obyek materialnya adalah gejala “manusia tahu”.
Tugas filsafat pengetahuan menyoroti gejala manusia tahu berdasarkan sebab
musabab pertamanya. Filsafat menggali “kebenaran” (versus “kepalsuan),
“kepastian” (versus “ketidakpastian”), “obyektivitas” (versus
“subyektivitas”), “abstraksi”,
“intuisi”, dari mana asal pengetahuan dan ke mana arah pengetahuan.
Pada gilirannya gejala “manusia
tahu” yang menjadi obyek filsafat pengetahuan menghasilkan gejala ilmu
pengetahuan (pengetahuan ilmiah). Gejala ilmu pengetahuan adalah proses manusia
tahu dengan cara kerja atau metode ilmiah. Kekhususan kajian terhadap gejala
ini menghasilkan filsafat ilmu. Dengan
demikian, obyek material filsafat ilmu adalah “gejala manusia tahu”. Sedangkan
obyek formalnya adalah pengkajian terhadap “gejala manusia tahu” dari segi
(sudut pandang) keabsahannya dari sisi cara kerja atau metode ilmiah.
Atas
dasar uraian di atas, maka dapat dikatakan bahwa tugas utama filsafat ilmu
adalah menelusuri kebenaran pengetahuan ilmiah (ilmu) yang dapat disaksikan
dengan panca indera dan dapat diterangkan serta dinilai secara ilmiah, baik
dari segi obyek yang dikaji (ontologi), cara mengkaji (epistemologi), maupun
untuk apa ilmu itu digunakan (aksiologi).
Sumber:
http://godaizone.blogspot.com/2011/11/latihan-soal-filsafat-ilmulatihan-soal.html
Liza,
“Pengantar Filsafat dan Ilmu”, Makalah (Cirebon: Program Pascasarjana
STAIN Cirebon,
2006).
http://www.foxitsoftware.com
0 komentar:
Posting Komentar