BUKTI ADANYA ALLAH DAN KEESAANNYA

BAB I
PENDAHULUAN

A . Latar Belakang Masalah
            Survei terbaru mengatakan 90% masyarakat dunia percaya akan keberadaan Allah atau kuasa lain semacamnya. Namun demikian, tanggung jawab untuk membuktikan keberadaan Tuhan dilemparkan pada orang-orang yang percaya bahwa Tuhan itu ada. Tapi menurut saya seharusnya terbalik.
            Namun demikian, Keberadaan Allah tidak dapat dibuktikan atau disangkal. Alkitab bahkan mengatakan bahwa kita harus menerima keberadaan Allah dengan iman. “Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia” (Ibrahim 11:6). Jikalau Allah menghendaki, Dia bisa muncul begitu saja dan membuktikan pada seluruh dunia bahwa Dia ada. Namun jikalau Dia melakukan hal itu, tidak diperlukan iman.

B . Rumusan Masalah
1.      Apakah Allah itu ada..?
2.      Apa tanda-tanda kekuasaan Allah..?
3.      Apa bukti tanda kekuasaan Allah swt..?
4.      Apakah harus Percaya dengan adanya Allah swt..?







BAB II
PEMBAHASAN
ان في خلق السموات والارض واختلف اليل والنهار والفلك التي تجري في البحر بما ينفع الناس وما انزل الله من السماء من ماء فاحيا به الارض بعد موتها وبث فيها من كل دابة وتصريف الريح والسحاب المسخر بين السماء والارض لايت ليقوم يعقلون
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering) -nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; Sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. (Al Baqarah ayat 164)
Ada satu pengikut paham atheis yang tidak percaya dengan keberadaan Tuhan yang mengatur alam semesta. Ketika itu ia sedang menumpang pesawat terbang dalam perjalanan kesuatu tempat, ketika ia melihat ke jendela tiba-tiba ia melihat salah satu baling baling pesawat tersendat dan kemudian berhenti. Pesawat berjalan oleng tidak stabil, sebagian penumpang panik dan mulai berdo’a. Penumpang yang atheis ini terkesiap, mukanya pucat, ia berseru ” Oh my God !! “.
Nah …itulah manusia, baru ingat Tuhan kalau terjepit dan kepepet. Secara naluri dalam lubuk hati yang dalam sebenarnya semua orang mengakui adanya Tuhan yang berkuasa dialam semesta. Ego, gengsi, dan nafsunyalah yang membutakan mata hatinya sehingga tidak percaya pada kekuasaan mutlak Tuhan yang maha kuasa atas segala-galanya yang ada dimuka bumi ini.
Bagi orang yang mau menggunakan akal dan fikirannya sebenarnya pada pergantian siang dan malam, kapal yang berlayar dilaut, hujan yang tercurah dari langit, berbagai tumbuhan dan buah-buahan yang tumbuh dibumi, berbagai hewan dan binatang ternak, perkisaran awan yang beredar antara langit dan bumi, disana ada ayat tanda kebesaran dan kekuasaan Allah swt penguasa dan pencipta alam semesta ini.
            Penciptaan langit. Langit adalah ciptaan Allah yang penuh dengan keindahan, keanehan, keluarbiasaan dan misteri tentunya. Seseorang yg suka memperhatikan langit di malam maupun siang hari akan merasakan ketakjuban yang luar biasa terhadap keindahannya. Dan mungkin akan merasakan betapa besarnya kekuasaan Allah. Bahkan kini manusia sudah sampai menembus angkasa mengeksplorasi bulan dan planet lain yg dapat dicapainya. Bahkan seorang atheis sekali pun mungkin akan merasakan getaran jiwa bahwa Tuhan itu ada. Karena memang fitrah manusia diciptakan untuk percaya akan adanya Tuhan.

            Penciptaan bumi. Bumi kita yang indah ini sangat kaya akan ayat-ayat Allah yang sangat luar biasa. Bahkan sampai era teknologi seperti sekarang ini manusia belum mampu menyibak tabir misteri semua yang ada di muka bumi ini. Gunung-gunung menjulang tinggi lautan dan samudera terbentang luas gurun pasir padang rumput ladang-ladang pertanian dan dataran rendah serta lain-lainnya sangatlah berkesinambungan dan penuh hikmah dalam penciptaannya. Semua itu Allah peruntukkan bagi manusia. Maka pantaskah kita ingkar kepada-Nya? Dan tidak percaya dengan adanya allah swt?
Sejak zaman primitif manusia secara naluri telah mengakui tentang adanya kekuatan yang maha kuasa, yang maha mencipta dan menjadikan serta memelihara alam semesta. Dalam pencarian secara naluri inilah manusia akhirnya menemukan Tuhan menurut keyakinannya masing masing. Ada yang bertuhan pada patung, berhala, dewa, matahari, bulan, bintang, api, air, dan lain sebagainya. Nabi Ibrahimpun dalam pencariannya pernah menyangka bintang, bulan, matahari sebagai Tuhan, namun karena semua itu tidak kekal akhirnya ia menemukan Allah sebagai Tuhan yang Esa, yang maha kekal, abadi, maha kuat, dan maha perkasa serta maha pemilik alam semesta ini.
Selanjutnya Nabi Ibrahim menyebarkan ajaran tentang Allah Tuhan yang satu, ia berseteru dengan raja Namrudz yang menyembah patung dan berhala. Nabi Ibrahim menghancurkan semua patung yang disembah oleh raja Namrudz, hingga ia di bakar oleh raja Namrudz, namun Allah menyelamatkan Ibrahim sehingga tidak terbakar oleh api tersebut. Ajaran Nabi Ibrahim diteruskan oleh anak cucunya, Ishak, Ya’kub, Yusuf yang dilanjutkan oleh Nabi Dawud dengan kitab Mazmurnya, Nabi Musa dengan kitab Tauratnya, Nabi Isa denga Injilnya dan terakhir Nabi Muhammad dengan kitab Al Qur’annya.
Agama Tauhid yang ber-Tuhan satu adalah agama yang pertama di bawakan oleh Nabi Ibrahim, namun dalam perjalanannya tetap saja banyak orang yang berusaha untuk menyimpangkannya hingga muncul kepercayaan yang menyamakan Allah dengan mahluk-Nya, beranak, punya ibu, bapak, pembantu istimewa dan lain sebagainya.
Ajaran Islam yang dibawakan Nabi Muhammad mengajarkan tauhid keyakinan kepada Allah yang satu, tidak beranak dan dilahirkan sebagai anak. Dia maha Esa, maha kuasa, maha perkasa, maha mengetahui tidak ada satupun mahluk yang menyamai dan menyerupai-Nya. Sistim yang ada dialam semesta yang tunduk hanya pada satu aturan telah membuktikan bahwa Tuhan yang menciptakan dan memelihara alam semesta ini hanya satu. Jika Tuhan ada dua atau tiga niscaya sistim dialam semesta akan kacau, karena Tuhan yang satu tidak berkenan dengan Tuhan yang lain. Tuhan-Tuhan itu tentu akan saling mengalahkan satu dengan yang lainnya, sehingga keduanya akan binasa, demikian pula alam semesta ini . Perhatikan firman Allah dalam Al Qur’an surat Al Anbiya ayat 22 :
لو كان فيهيما ءالهة الا اله لفسدتا فسبحن الله رب العرش عما يصفون
Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah rusak binasa. Maka Maha Suci Allah yang mempunyai Arasy daripada apa yang mereka sifatkan. (Al Anbiya ayat 22)
System di alam semesta yang telah teratur dan tunduk hanya pada satu aturan merupakan bukti nyata bahwa Tuhan itu hanya satu, Dia adalah Allah yang maha Esa, maha kuasa atas segal-galanya. Jika ada Tuhan yang lain selain Allah niscaya alam semesta akan kacau karena adanya aturan yang berbeda-beda. Masing masing Tuhan akan membuat aturan sendiri-sendiri yang mungkin saja saling bertentangan. Tuhan yang satu akan berusaha mengalahkan Tuhan yang lainnya, masing masing Tuhan akan mengajak pengikutnya memerangi pengikut Tuhan yang lain. Alam semesta akan penuh kekacauan dan kekalutan.
Nyatanya saat ini alam semesta hanya tunduk pada satu aturan yang sangat teratur, itulah bukti tanda kekuasaan Allah yang Esa. Dilangit, bumi dan seluruh jagat semesta ada tanda kekuasaan dan keesaan Allah bagi orang yang mau menggunakan akal dan fikirannya.
BAB III
KESIMPULAN
Lihatlah kapal-kapal yang berlayar mengarungi lautan luas. Perhatikanlah bagaimana Allah telah menundukan lautan untuk manusia dengan kapal. Ilmu pengetahuan mengungkap bahwa hal ini terjadi karen perbedaan berat jenis air laut dan kapal serta adanya ruang udara yang menyebabkan kapal dapat mengapung. Namun perlu kita ketahui bahwa ilmu pengetahuan hanya “mengungkap” tapi tidak menciptakan. Bukankah hal ini tetap terjadi walau rahasianya tidak dapat diungkapkan? Perhatikanlah bagaimana besarnya manfaat kapal-kapal mengarungi lautan. Dengannya kebutuhan dan manfaat bagi manusia dapat dipasok dan dipenuhi. Bagaimana ekspor-impor sekarang ini sangat tergantung pada pelayaran kapal-kapal kargo di lautan. Sungguh hal itu hanya semakin mempertegas kekuasaan Allah swt.

           Air hujan yang diturunkan Allah ke bumi merupakan nikmat yang tak terhingga. Bahkan di era teknologi yang sudah bisa membuat hujan buatan hujan alami ciptaan Allah tetap tak tergantikan. Lihatlah apa yang terjadi pada belahan bumi yang tak terkena hujan dalam jangka waktu yg melampaui batasnya ia akan kering kerontang tak berkehidupan. Lalu lihatlah tatkala hujan mengguyurnya ia seakan-akan bangkit dari kematiaannya dengan mulai tumbuhnya berbagai jenis tumbuh-tumbuhan Marilah kita sejenak merenungkannya.

Hewan-hewan yang bertebaran di muka bumi ini sangat banyak dan bervariasi serta penuh dgn tanda-tanda kekuasaan Allah. Semuanya penuh degan segala manfaat dan hikmah bagi manusia. Peredaran angin. Angin merupakan unsur penting dalam kehidupan di muka bumi ini. Baik itu kehidupan manusia hewan dan tumbuh-tumbuhan. Awan adalah fenomena yang unik dari sebuah proses terjadi dan turunnya hujan. Namun tidak hanya itu manfaat awan bagi manusia. Awan juga dapat melindungi manusia dari teriknya sinar matahari setidaknya untuk beberapa saat. Bahkan awan menjadi dominan pada saat musim hujan. Namun dengan demikian keseimbangan cuaca bumi menjadi terjaga dengan sirkulasi musim dan cuaca ini. Itulah keesaan Allah swt, sebagai rja dari seluruh yang ada dimuka bumi ini.


DAFTAR PUSTAKA
Budiyanto. 2007. Kekuasaan ilahi. Jakarta: Erlangga.
Prof. Dr. H.Komaruddin Hidayat, dkk. 2006. BUKTI KEAGUNGAN ALLAH. Jakarta: ICCE UIN Syarif Hidayatullah dan Asian Foundation.

Mardzuki, dkk. 2008. Din Al-Islam. Jogjakarta: UNY Press.

0 komentar:

Posting Komentar