MINUMAN KERAS


Minuman keras merupakan minuman yang mengandung alkohol. Minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung zat etanol, yang bila dikonsumsi dapat menghilangkan dalam diri seseorang.  Alkohol tiap minuman keras berbeda-beda, tergantung bahan dan lamanya fermentasi. Bila dikonsumsi secara berlebihan minuman keras akan memberi dampak bagi kesehatan tubuh. Minuman ini termasuk kedalam zat narkotika yang mengandung alkohol. Walaupun hanya satu tetes, minuman ini diharamkan oleh MUI. Contoh dari minuman keras adalah Anggur, Whisky, Vodka, Tuak.
Berdasarkan Kepres No. 3 Tahun 1997 tentang pengawasan dan pengendalian minuman beralkohol,  minuman keras dibagi menjadi tiga golongan, yaitu :
1.      Golongan A
Minuman ini memiliki kadar alkohol 1% - 5 %. Contohnya adalah Bir
2.      Golongan B
Minuman ini memiliki kadar alkohol 5 %-20 %. Contohnya adalah Wine
3.      Golongan C
Minuman ini memiliki kadar alkohol 20% - 55%. Contohnya adalah Whisky
Bila dikonsumsi secara berlebihan, minuman beralkohol dapat menimbulkan Gangguan Mental organic (GMO), yaitu gangguan dalam fungsi berpikir, merasakan dan berperilaku. Hal ini disebabkan reaksi alkohol pada sel-sel saraf pusat. Karena sifat adiktif alkohol, lama kelamaan orang yang sering minum-minuman keras akan tanpa sadar menambah takaran minum, sampai dengan kadar mabuk. Mereka yang terkena GMO biasanya mengalami perubahan perilaku, misalnya ingin berkelahi, tidak memiliki rasa malu, tidak mampu menilai realitas, terganggu fungsi  sosialnya. Perubahan fisiologis juga terjadi, seperti cara berjalan yang tidak mantap, muka merah. Sedangkan perubahan psikologisnya adalah mudah tersinggung, bicara ngawur, dan kehilangan konsentrasi. Seseorang yang sudah ketagihan alkohol akan mengalami suatu gejala atau gangguan yaitu rasa takut diberhentikan oleh minuman beralkohol. Efek dari mengkonsumsi minuman keras yaitu :


1.      Gangguan Fisik
Meminum minuman alkohol yang banyak akan mengakibatkan kerusakan hati, jantung, pangkreas dan peradangan lambung, otot syaraf, mengganggu metabolisme tubuh, impoten, serta gangguan seks lainnya.
2.      Gangguan Jiwa
Akibat dari minuman ini dapat merusak secara permanen jaringan otak sehingga menimbulkan gangguan daya ingatan, kemampuan penilaian, kemampuan belajar.
3.      Gangguan terhadap masyarakat
Para pengkonsumsi minuman keras akan memudahkan perasaan seseorang tersebut mudah tersinggung dan perhatian terhadap lingkungannya ikut terganggu, menekan pusat pengendalian diri sehingga yang bersangkutan menjadi berani dan agresif. Bila tidak terkontrol akan menimbulkan tindakan-tindakan yang melanggar norma-norma yang ada didalam masyarakat. Dan yang lebih parah lagi adalah menimbulkan tindak pidana atau kriminal. 

            Minuman keras juga memberi dampak bagi tubuh. Minuman ini merusak fungsi hati, pangkreas, pencernaan, otot, darah dan tekanan darah serta jantung. Dampak bagi pelaku minuman keras adalah :
1.       Menimbulkan gangguan kesehatan jasmani dan rohani, merusak fungsi organ vital tubuh (otak, jantung, ginjal, hati paru-paru).
2.      Menimbulkan gangguan terhadap ketertiban, ketentraman, dan keamanan di masyarakat.
3.      Menimbulkan perbuatan yang melanggar hukum dan dapat menyeret pelakunya kedalam penjara.
4.      Dapat memicu tindakan yang tidak bermoral, seperti kekerasan, dan kejahatan.
5.      Merusak keimanan seseorang.
6.      Merusak masa depan

Dampak bagi orang tua, keluarga adalah sebagai berikut
1.      Menimbulkan beban mental dan sosial yang berat
2.      Menambah beban biaya yang tinggi
3.      Menimbulkan beban penderitaan yang berkepanjangan

C.      Upaya-upaya untuk menghindari bahaya minuman keras
Minuman keras memberikan dampak yang begitu besar bagi perkembangan remaja kedepannya. Untuk itulah sebaiknya seorang remaja menghindari minuman tersebut. Sikap yang bisa dilakukan adalah misalnya dengan menolak tawaran dari teman untuk minum minuman keras. Sikap menolak yang lain adalah untuk tidak mau ikut-ikutan menikmati barang itu, meskipun sehari-hari bergaul dengan mereka, hanya saja seharusnya janganlah sungkan untuk bisa menolak tawaran. Jika merasa tidak mampu mengatasi bujukan orang lain, maka segeralah meminta nasehat dan bantuan dari orang yang kita percayai.
Pada prinsipnya, seorang remaja harus melaksanakan kehidupan secara seimbang, yaitu memenuhi berbagai kebutuhan baik fisik, sosial, mental maupun spiritual. Untuk itu, dapat dilakukan dengan kegiatan sehari-hari seperti :
1.      Aktif memegang teguh norma-norma agama dan sosial kemasyarakatan.
2.      Aktif melakukan olahraga.
3.      Aktif melibatkan diri dalam berbagai kegiatan sosial dan masyarakat.
4.      Aktif melakukan kegiatan yang berhubungann dengan hobi, atau berekreasi.
5.      Istirahat yang cukup.
6.      Makan yang cukup dengan gizi seimbang dan jam maka yang teratur.
7.      Hadapi persoalan hidup jangan dengan panik.
8.      Jangan menyimpan permasalahan, tetapi ceritakan dengan teman-teman.
9.      Percaya bahwa hidup sudah ada yang mengatur.

Penyebab Timbulnya Perilaku Minum Minuman Keras
            Hampir di semua tempat, baik secara agama maupun hukum, penyalahgunaan alkohol (alkoholsm) sangat dilarang. Hal tersebut karana dampak negatif yang ditimbulkan oleh alkohol itu sendiri baik dari sagi kesehatan, sosial, keamanan. Walaupun telah dilarang, namun tindak penyalahgunaan alkohol tetap saja terjadi. Sebenarnya, hampir setiap orang dapat menjadi orang yang hidupnya bergantung (dependent) kepada obat-obatan yang bersifat aditif, khususnya alkohol. Kecanduan biasanya terjadi jikalau orang yang bersangkutan terus-menerus membiasakan minum-minuman keras dalam takaran yang tinggi. Namun dari hasil survey diketahui bahwa hanya 10% dari orang yang pernah minum minuman keras menjadi pecandu alkohol (alcoholic). Jadi dapat disimpulkan bahwa ada faktor-faktor tertentu yang dapat menyebabkan seseorang menjadi alcoholic. Faktor tersebut dapat dibedakan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang bersumber pada diri seseorang, baik itu gen, keadaan psikologis yang tertekan, penyimpangan kepribadian, ataupun keadaan rendahnya tingkat rohani seseorang. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari lingkungan individu itu sendiri, baik itu kerena keadaan ekonomi, pendidikan, budaya, latar belakang kehidupan, maupun kerana kurangnya pengaruh kontor sosial masyarakat.
            Dari hasil studi yang dilakukan di Amerika, lebih dari 85 persen penduduk di AS pernah menkomsumsi alkohol sekurang-kurangnya satu kali dalam seumur hidupnya dan sekitar 51 persen dari semua orang dewasa di AS merupakan pengguna alkohol yang cukup rutin hingga sekarang ini. Penyalahgunaan alkohol lebih umum terjadi di masyarakat yang berpendapatan rendah dan kurangnya pendidikan.  
      1.   Akibat rendahnya tingkat pendidikan dan ekonomi mayarakat
                  Akibat rendahnya tingkat pendidikan dan ekonomi mayarakat maka banyak dari para remaja dan orang dewasa menganggur, mau bekerja sebagai PNS tidak mungkin  kerena hanya tamat SMA, mau membuka usaha tapi modal tidak ada, pilihan mereka hanya bekerja sebagai petani, namun banyak remaja yang merasa gengsi dan malu menekuni pekerjaan tersebut, terutama terhadap teman-teman mereka yang dari luar daerah Sidemen.
                  tidak ada kegiatan, mereka lebih memilih untuk berkumpul dengan sesamanya, berjudi, sambil ditemani minum minuman keras tentunya. Di seluruh belahan dunia perilaku berjudi dan minum minuman keras merupakan sebab utama terjadinya kemiskinan di suatu daerah, sehingga daerah tersebut menjadi menjadi sulit untuk berkembang dan bersaing dengan daerah lain.
      2.   Kebudayaan dan Latar Belakang Kehidupan 
                  Salah satu faktor yang mendorong berkembangnya perilaku minum minuman beralkohol adalah kebudayaan serta latar belakang kehidupan seseorang (Garry R. Collins, 2000).
                  Karena kebiasaan yang sudah membudaya ini maka muncul kecenderungan untuk merasionalkan norma-norma dan nilai-nilai menurut persepsi dan kepentingan mereka sendiri. Penyimpangan perilaku berupa minum minuman keras ini dilakukan dengan cara mengikuti arus pelaku lainnya melalui sebuah proses pembenanan, hal ini sesuai dengan teori netralisasi  yang dikemukakan oleh  Matza dan Sykes.
                  Jadi secara tidak langsung kebudayaan masyarakat ikut membantu perkembangan perilaku menyimpang di masyarakat berupa minum minuman keras.  Latar belakang kehidupan seseorang juga berpengaruh menentukan perilaku seseorang di masyarakat termasuk berbagai bentuk penyimpangan seperti minum minuman keras.
                  Orang yang pada masa kecilnya bergaul bersama dengan pemabuk tentu akan cinderung untuk menjadi pemabuk juga. Hal tersebut karena dalam lingkungan sosial, seseorang cinderung untuk berusaha diterima olah kelompok sosialnya dengan cara mengikuti perilaku dan gaya hidup mereka.
      3.   Tidak Adanya Peran Orang Tua dan Tokoh Masyarakat Sebagai kontrol Sosial
                  Masa kanak-kanak dan remaja adalah masa dimana seseorang belajar untuk meniru berbagai perilaku orang yang berada di lingkungannya untuk kemudian dipahami dan sebagai suatu bentuk nilai yang sering disebut sebagai proses imitasi.
                  Dalam proses imitasi orang tua adalah berperan sangat penting dalam membentuk kepribadian seseorang, anak-anak akan cenderung untuk meniru perbuatan orang tua yang dianggap sebagai orang terdekat.
                  Masalah yang terjadi adalah banyaknya orang tua yang bukannya memberikan contoh baik, mereka malah minum minuman keras di depan anak-anak tanpa memikirkan dampak yang akan timbul. Anak-anak yang menyaksikan orang tua mereka minum mendapatkan nilai bahwa seakan-akan minum minuman keras itu adalah sesuatu yang wajar sehingga mereka cenderung berprilaku yang sama dengan orang tua mereka. Selain karena contoh buruk yang diberikan, masalah lain adalah tidak adanya peran orang tua sebagai kontrol sosial sehingga norma serta nilai luhur yang seharusnya dijaga terkesan terabaikan.
                  Akibat dari tidak adanya kontrol sosial tersebut menyebabkan timbulnya berbagai bentuk penyimpangan sosial. Penyimpangan sosial dapat diartikan sebagai perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan dengan norma-norma di masyarakat, artinya penyimpangan tersebut terjadi jika seseorang tidak mematuhi patokan norma yang sudah ada. Disfungsi dari perilaku menyimpang dapat menyebabkan terancamnya kehidupan sosial, karena tatanan sistem yang sudah ada dapat tidak berjalan sebagaimana mestinya karena ada individu yang tidak dapat menjalankan tugasnya dalam sistem masyarakat (Wawan Hermawan, 2008).

2.6       Upaya Penanggulangan
                  Minum minuman keras sudah selayaknya diberantas karena dampak negatif yang dapat ditimbulkan selain kerena dalam ajaran agama tertentu minum minuman keras adalah perbuatan yang dilarang. Cara yang paling tepat dalam memberantas suatu masalah adalah dengan cara mencari sumber permasalahan tersebut. Sehingga apabila sumber permasalahan tersebut terselesaikan maka masalah-masalah lain tidak akan timbul atau muncul kemBali. Begitu pula dengan pemberantasan minum minuman keras di Sidemen. Motif seseorang menjadi alcoholic tentu berbeda-beda, sehingga untuk mencari tahu sumber permasalahnnya diperlukan suatu konseling. Namun perkembangan konseling sebenarnya sangat lambat sampai peminum itu sendiri benar-benar menganbil keputusan untuk berhenti minum.
                  Salah satu faktor yang menghambat adalah kerena alkohol bersifat aditif sehingga peminum yang berusaha untuk berhenti akan mengalami sindrom putus obat yaitu keadaan yang sangat tidak menyanangkan dari tubuh akubat kekurangan zat aditif. Biasanya cairan infus, magnesium dan glukosa sering diberikan untuk mencegah beberapa gejala putus obat dan untuk menghindari dehidrasi atau bisa juga dengan pembarian benzodiazepin selama beberapa hari untuk menenangkan dan membantu mencegah gejala putus obat. Obat-obatan anti-psikosa umumnya diberikan untuk sejumlah kecil pecandu dengan halusinasi alkoholik.  Setelah masalah medis darurat berhasil diatasi, program detoksikasi dan rehabilitasi harus dimulai. Pada tahap pertama pengobatan, alkohol sama sekali tidak digunakan. Kemudian seorang pecandu harus mengubah perilakunya. Tanpa bantuan, sebagian besar pecandu akan kambuh dalam beberapa hari atau beberapa minggu.  Seorang alcoholic dapat dikatakan sembuh dari pengaruh minuman keras tidak hanya dilihat dari berhentinya ia minum minuman keras, namun juga dari kesembuhan tubuhnya yang telah rusak akibat minum minuman keras, caranya mengatasi tekanan hidup, serta cara mengatasi rasa percaya diri dan rasa bersalah. 

1 komentar:

  1. Atik Robingatun/X MIPA F/06
    Setelah saya membaca artikel diatas, minumn keras merupakan minuman yang diharamkan oleh Agama Islam karena efeknya yang sangat tidak baik untuk tubuh manusia. Miras membuat manusia menjadi lebih jauh dari Allah swt. Miras menyebabkan rasa candu yang susah untuk dihilangkan. Minuman keras memberikan dampak yang begitu besar bagi perkembangan remaja kedepannya. Untuk itulah sebaiknya seorang remaja menghindari minuman tersebut. Sikap yang bisa dilakukan adalah misalnya dengan menolak tawaran dari teman untuk minum minuman keras. Untuk itu kita seharusnya lebih mendekatkan diri kepada Allah swt. Supaya dijauhkan dari sesuatu yang membuat kita terpuruk.

    BalasHapus