Seringkalai terdengar pendapat bahwa hidup itu mudah.
Sedemikian mudahnya, sehingga setiap
orang bisa menjalaninya. Apakah memang begitu keadaannya, maka jawabnya akan
tergantung dari sudut mana hal itu dilihat.
Hidup di zaman modern seperti sekarang ini, sekedar untuk
memenuhi kebutuhan ekonomi sehari-hari, tidak akan mungkin cukup
tanpa berbekalkan ilmu dan ketrampilan. Orang yang tidak memiliki ilmu
pengetahuan, sekedar menjadi buruh atau pembantu rumah tangga saja tidak akan laku.
Zaman modern seperti sekarang ini menuntut agar setiap orang
mampu mandiri dan selalu berkompetisi
dengan sesama. Maka, setidaknya tanpa
ilmu pengetahuan dan ketrampilan tidak akan
bisa beradaptasi dengan lingkungannya.
Oleh karena itu,
harus diyakini, bahwa hidup ini
memang sulit. Akan tetapi, kesulitan
itu tidak akan mungkin dihindari. Apapun harus dihadapi. Oleh karena itu
tidak ada cara lain, kecuali mempersiapkan diri
dengan bekal sebaik-baiknya.
Setidaknya ada empat jenis bekal yang harus dipersiapkan, yaitu (1)
pengetahuan tentang keberadaan dirinya, (2) akhlak yang mulia, (3) ilmu
pengetahuan, dan (4) ketrampilan. Dalam kehidupan yang semakin modern seperti
sekarang ini, keempat bekal tersebut harus mencukupi.
Sekedar mengetahui tentang dirinya sendiri, banyak orang
gagal. Keberadaannya dianggap sebagai sebuah kebetulan. Padahal
sebenarnya, eksistensi dirinya itu adalah merupakan karunia. Manusia diciptakan
sebagai makhluk terbaik dan membawa misi amat mulia, yaitu sebagai khalifah di
muka bumi.
Orang yang tidak tahu tentang dirinya sendiri akan sombong,
atau sebaliknya, merasa tidak ada gunanya. Orang yang disebut tidak tahu diri
akan serba salah. Oleh karena itu, mengetahui dirinya sendiri menjadi sangat
penting. Mengetahui diri sendiri akan mengantarkannya mengetahui akan tugas,
peran, dan apa yang seharusnya dilakukan, baik terhadap Tuhannya, dirinya sendiri, orang lain dan
lingkungannya.
Selanjutnya, manakala sekedar untuk memenuhi kebutuhan ekonomi saja sulit,
apalagi untuk yang lain yang lebih besar. Manusia tidak hanya membutuhkan
ekonomi, tetapi juga memerlukan hubungan-hubungan sosial, penghargaan, rasa
aman, suasana batin yang teduh, pikiran yang terang, masa depan yang
menjanjikan, serta keselamatan dan kebahagiaan. Kebutuhan yang luas seperti
itu, tentu tidak mudah. Tanpa petununjuk dan kehati-hatian, orang akan
tersesat.
Islam mengajarkan, agar setiap saat, dalam menjalani hidup
ini semua orang harus meminta petunjuk. Sehari semalam, lewat membaca surat al
Fatehah, tidak kurang dari 17 kali, kaum
muslimin memohon petunjuk atau hidayah
pada jalan yang lurus dan benar.
Tanpa petunjuk, perasaan
benar, ternyata masih salah dan kemudian tersesat. Kaum muslimin, lewat
wahyu yang ditinggalkan oleh nabi-Nya,
mengajari agar setiap orang memiliki hati dan pandangan terbuka dan tidak boleh merasa benar sendiri.
Kepada Tuhan hendaknya selalu memohon petunjuk, sedangkan kepada sesama manusia
agar supaya bermusyawarah. Wallahu a’lam.
Imam Suprayogo
0 komentar:
Posting Komentar