Pada hakekatnya manusia itu terbatas. Keterbatasannya itu
mengenai semua hal, baik menyangkut
keadaan fisik, umur, kemampuan,
kebutuhan, dan lainnya. Namun keadaan seperti itu tidak selalu disadari.
Seolah-olah batasan itu tidak ada. Hidup di dunia dianggap tanpa batas. Semua
hal akan diraih dan merasa harus dicapai.
Secara fisik manusia itu lemah, dan kalah dibanding dengan
jenis binatang tertentu. Manusia tidak akan menang beradu fisik dengan singa,
macan, gajah, buaya, dan jenis binatang
berukuran besar dan kuat lainnya. Bahkan manusia juga bisa saja dikalahkan oleh
jenis binatang kecil dan lembut,
misalnya nyamuk. Betapa banyak orang meninggal hanya gara-gara digigit nyamuk.
Umur manusia juga tidak terlalu panjang. Di zaman sekarang
ini, jarang sekali orang yang berumur lebih dari 100 tahun. Umur manusia di
antara 60 hingga 100 tahun. Jumlah orang
yang berumur sekitar 80-an dan atau 90-an tidak banyak. Kita lihat di masjid atau di
tempat-tempat berkumpul banyak orang, ternyata
jarang yang diperkirakan berumur di atas 90 tahun. Banyak orang yang
berusia di bawah 90 tahun atau 80-an tahun
sudah meninggal. Umur manusia ternyata terbatas.
Ada sementara orang yang memiliki kelebihan luar biasa
hingga tidak bisa diraih oleh selainnya. Manusia misalnya, bisa menjelajah luar
angkasa, hingga bisa mengenali
benda-benda langit yang berjumlah milyaran. Dengan ilmu pengetahuan yang
dimiliki, mereka bisa menciptakan pesawat terbang super canggih, membuat kapal
laut, jalan raya di bawah tanah dan juga jalan di bawah laut. Akhir-akhir ini,
manusia berhasil membuat alat komunikasi yang luar biasa modern.
Tidak terbayang sebelumnya, bahwa manusia bisa
bercakap-cakap dengan siapa saja sekalipun masing-masing berada di tempat
berjauhan, antar kota, pulau, dan bahkan
antar benua. Dahulu orang hanya bisa mengirim benda, namun sekarang ini suara
dan gambar bisa dikirim dari tempat yang berjauhan, dan disimpan dalam waktu
lama. Hal-hal yang dulu dianggap tidak mungkin, maka sekarang sudah terjadi.
Dahulu orang perang hanya dengan menggunakan kekuatan fisik
dan alat sederhana seperti bambu runcing, pedang, panah, tombak, keris, dan
sejenisnya. Alat-alat perang itu seiring
dengan kemajuan ilmu pengetahuan juga berkembang menjadi semakin modern.
Maka dikenal jenis persenjataan seperti pedil, meriam, bom, nuklir, dan
lain-lain. Persenjataan modern itu lebih cepat memusnahkan musuh dan pemiliknya
akan segera memenangkan peperangan.
Pada akhir-akhir ini, ternyata ditemukan lagi jenis persenjataan yang lebih modern dan dahsyat,
yaitu alat pemusnah dalam waktu
sekejap. Misalnya, dikenal istilah
adanya senjata biologi. Siapapun akan segera mati akibat virus dari
senjata itu. Bahkan akhir-akhir ini dikenal juga istilah yang
mengerikan, yaitu bioterorism. Dengan senjata itu maka orang saling menyerang
bukan dengan bom, dan nuklir tetapi dengan mengirim virus tertentu yang
mematikan umat manusia secara massal.
Sedemikian canggih kekuatan manusia, tetapi jika direnungkan
secara mendalam, justru dengan kelebihannya itu akan memperlemah eksistensi
manusia itu sendiri. Berbekalkan ilmu pengetahuan yang berhasil ditemukan,
manusia bisa melakukan berbagai hal yang tidak bisa dilakukan oleh orang yang
tidak berilmu. Akan tetapi temuannya itu,
justru membahayakan terhadap eksistensinya sendiri. Orang bisa mati atau
musnah oleh karena hasil karya dan
perbuatannya sendiri.
Lagi pula, apapun
yang diraih, ternyata manusia tetap terbatas. Sebelum umur 100 tahun, mereka
sudah meninggal. Keterbatasan itu banyak
dilupakan. Orang mengira, umurnya sedemikian panjang, ternyata pendek. Orang
juga mengira membutuhkan harta yang melimpah, namun ternyata kebutuhannya juga
tidak sebanyak yang diperolehnya itu. Kekuasaan dikiranya menyelamatkan dan
membahagiakan, namun ternyata dengan kekuasaannya itu justru mendapatkan
celaka.
Dalam ajaran Islam,
manusia tidak saja diharapkan menjadi maju dan modern, tetapi juga harus
selamat, beruntung, bahagia, dan sejahtera. Namun untuk meraih itu semua
ternyata tidak mudah. Tuhan telah memberikan petunjuk dan pedoman, yaitu
berupa kitab suci al Qur’an dan contoh
tauladan dari Nabi-Nya. Tetapi manusia seringkali melakukan kesalahan dan lupa.
Manusia itu terbatas dan sayangnya keterbatasannya itu tidak disadari, atau selalu
dilupakan. Wallahu a’lam.
0 komentar:
Posting Komentar