Islam dan Muslim



Islam adaah ajaran tentang kehidupan secara menyeluruh yang dibawa oleh Nabi Muhammad, sebagai rosul yang terakhir. Sedangkan muslim adalah orang-orang yang  berusaha menjadikan ajaran dimasud sebagai pedoman hidupnya. Ajaran  Islam itu berupa wahyu yang datang dari  Allah yang terhimpun dalam kitab suci al Qur’an.  Isi al Qur’an itu diimplementasikan dalam kehiduan sehari-hari oleh Rasulullah secara sempurna. Oleh karena itulah maka disebutkan bahwa  sumber pokok ajaran Islam itu adalah al Qur’an dan hadits nabi.

Sebagai ajaran yang disebutkan telah sempurna, al Qur’an berisi hal-hal yang bersifat dasar dan  prinsip-prinsip yang bersifat umum, sedangkan dalam kehidupan nyata yang lebih praktis  dapat dipelajari dari perilaku kehidupan Nabi Muhammad saw.,  sehari-hari. Ajaran Islam membimbing manusia untuk meraih kehidupan ideal, hingga mengasilkan kebahagiaan, baik di dunia maupun di akherat. Isi ajaran itu meliputi  hal terkait  tentnag Tuhan,   manusia, penciptaan, alam, kehidupan manusia, dan konsep keselamatan.

Petunjuk yang bersifat ideal dimasud,   tentu seharusnya melebihi dari ajaran yang bersumber dari manapun di dunia ini. Keunggulan  itu juga telah berhasil ditunjukkan oleh Nabi Muhammad sendiri  dari  tatanan kehidupan, baik pribadi maupun sosial di Madinah. Dalam sejarah kehidupan umat  manusia  belum pernah ada tatanan kehidupan  yang  lebih ideal  sebagaimana yang ada di masyarakat Madinah itu. Cita-cita kehidupan yang damai, makmur, sejahtera, saling sayang menyayangi, menghormati antar sesama, dan lain-lain yang menyenangkan, semua itu  telah berhasil diwujudkan atas bimbingan dan kepemimpinan Nabi Muhammad saw.     

Sudah barang tentu keberhasilan itu seharusnya diukur pada zamannya. Pada saat itu ilmu pengetahuan dan teknologi belum berkembang sebagaimana sekarang. Keberhasilan Nabi Muhammad dalam menata kehidupan, terutama dalam pengembangan ilmu dan teknologi,   belum sampai semaju sekarang. Pesawat terbang sebagai alat transportasi, pesenjataan,  maupun sarana komunikasi  belum semaju sekarang ini. Akan tetapi prinsip-prinsip kehidupan yang maju seperti misalnya, bahwa untuk meraih kemajuan harus didasarkan pada keimanan, pentingnya  ilmu pengetahuan,  keharusan selalu memilih terbaik, mengedepankan keselamatan,  dan seterusnya telah diajarkan oleh Nabi.

Namun pada perkembangan selanjutnya,  apa yang diajarkan oleh  Nabi  ternyata tidak semuanya mampu ditangkap dan diimplementasikan oleh umatnya  sendiri. Tidak lama sepeninggal  Rasulullah, setelah melewati  kepemimpinan para sahabat, umat Islam  terperosok pada  persoalan-persoalan politik yang kemudian melahirkan perpecahan di antara umat Islam sendiri. Ajaran Islam yang semakin banyak pemeluknya   dan meluas hingga ke berbagai wilayah di belahan dunia,  setelah bertemu dengan tradisi yang hidup dan berkembang di tempat masing-masing, maka ruh dan ajaran Islam tidak semua ditangkap oleh pemeluknya. Oleh karena itu, tidak mustahil terdapat jarak antara Islam dan umat Islam atau muslim itu sendiri.

Ajaran yang sedemikian ideal itu ternyata  tidak sepenuhnya tergambar  pada  perilaku umatnya sendiri. Ajaran Islam yang mengajak berpikir dan berjiwa besar, inovatif, mencintai ilmu pengetahuan, selalu memilih pada pilihan terbaik, menghargai  semua orang, saling kasih mengasihi, dan bahkan seharusnya menjadi umat terbaik dan selalu menyebarkan kasih sayang kepada siapapun ternyata belum semua  berhasil diwujudkan. Sebagai akibatnya antara Islam dan muslim  menjadi berjarak. Belum lagi, masing-masing umat Islam di berbagai wilayah yang berbeda, yang sebenarnya  pada awalnya  hanya berbeda pada  persoalan politik,  namun  kemudian perbedaan  itu  berpengaruh terhadap pemahaman ajaran Islam. Akibatnya, antara Islam dan muslim kadangkala berjarak. Islam sedemikian indah, sementara kehidupan kaum muslimin masih mengalami ketertinggalan. Wallahu a’lam. 


Imam Suprayogo

0 komentar:

Posting Komentar