Tidak sedikit orang berpendapat bahwa pintu
sukses usaha apapun adalah uang. Orang harus punya uang sebagai
modal usaha. Tanpa bermodalkan apa-apa maka orang tidak
akan bisa merintis usaha. Usaha sekecil apapun tanpa adanya modal yang cukup,
maka tidak akan bisa dimulai. Maka, hal pokok yang diperlukan untuk
memulai dan menjalankan usaha adalah modal berupa uang itu.
Pandangan tersebut tentu ada benarnya. Namun pada
kenyataannya, tidak sedikit orang yang punya modal juga tidak bisa memulai
usaha. Sebaliknya, orang yang semula tidak memiliki modal, justru bisa memulai
dan ternyata berhasil. Mereka membuka usahanya hanya bermodalkan
kemauan keras dan kepintaran berkomunikasi dengan orang lain. Modal itu didapat
dari orang lain sebagai hasil kepintarannya dalam berkomunikasi. Semula,
ia hanya memiliki ide, dan selanjutnya idenya itu dikomunikasikan kepada
orang yang memiliki modal.
Berangkat dari modal orang lain itu, maka memulailah
ia berusaha. Ternyata, usahanya sukses. Bahkan dengan modal milik orang
lain, lantas usahanya dijalankan dengan sangat hati-hati dan penuh perhitungan.
Modal milik orang lain itu dikelola secara jujur, profesional, dan
disiplin. Ia sadar bahwa pada saat itu sedang menjalankan milik orang
lain. Resiko terberat adalah tidak akan dipercaya lagi. Padahal kepercayaan
adalah modal yang sangat menentukan dalam berbisnis.
Pada saat sekarang ini, tenaga kerja sedemikian
melimpah. Ahli manajemen, keuangan, pertanian, perikanan, teknik, hingga
ahli informatika sedemikian banyak. Sekedar urusan pembukuan keuangan,
seorang pengusaha tidak perlu harus belajar sendiri. Jika memiliki ide usaha
dan bisa mengkomunikasikan kepada pemilik modal, maka tenaga ahli yang
diperlukan itu bisa diperoleh dengan mudah. Apalagi, oleh karena
jumlah tenaga kerja sudah sedemikian banyak, maka tidak harus membayar terlalu
mahal.
Ketika membuka usaha, yang dipentingkan adalah ide.
Seseorang yang kaya ide, maka tidak akan kebingungan mencari pekerjaan. Orang
yang kaya ide akan memberikan lapangan kerja bagi banyak orang, termasuk
para ahli yang terkait dengan usahanya itu. Namun ternyata tidak semua orang
kaya ide, dan apalagi harus ditambah dengan kemampuan berkomunikasi. Kalau
kedua-duanya ------ide dan kemampuan komunikasi lemah, maka yang lebih
tepat baginya adalah menjadi pekerja. Di mana-manas orang yang miskin ide
akan menjadi pengikut orang yang kaya ide.
Hal lain yang diperlukan dalam setiap
usaha adalah kemampuan berkomunikasi. Sehari-hari setiap orang telah
melakukan komunikasi. Akan tetapi, komunikasi bisnis ternyata tidak dimiliki
oleh semua orang. Orang-orang tertentu saja yang pandai berkomunikasi.
Kemampuan berkomunikasi adalah satu di antara kunci sukses dalam berusaha.
Orang yang sedang memerlukan modal, maka harus pintar berkomunikasi
dengan pemilik modal. Demikian pula, orang yang membutuhkan legalitas usahanya,
-----mendapatkan ijin, harus pintar berkomunikasi dengan pihak yang berwenang
membuat ijin, dan seterusnya.
Terkait dengan pentingnya komunikasi, terdapat
hadits nabi yang mengatakan bahwa, siapa saja yang ingin
dipanjangkan umurnya dan dibanyakkan rezkinya maka agar supaya menyambung
tali silaturrahmi. Bersilatturrahmi adalah erat kaitannya dengan
berkomunikasi itu. Silaturrahmi itu mudah, tetapi ternyata juga tidak
semua orang memiliki jaringan silaturrahmi yang luas dan kuat.
Secara sosiologis antar orang dipisahkan oleh batasan-batasan tertentu yang
sebenarnya menghambat silaturrahmi.
Sillaturrahmi akan berjalan lancar di antara
sesama golongan, tempat tinggal, strata yang sama, dan sejenisnya.
Tidak gampang bersillaturrahmi dilakukan antar lintas batas. Perbedaan
organisasi, partai politik, suku dan apalagi agama selalu
menghambat komunikasi. Sesama umat Islam saja, oleh karena
perbedaan organisasi, atau aliran, maka tidak mudah saling berkomunikasi.
Dengan begitu, organisasi yang semestinya digunakan untuk memperlancar
komunikasi, maka yang terjadi justru menjadi penghambat. Itulah
sebabnya, berkomunikasi tidak selalu mudah bagi setiap orang.
Akhirnya, sebagai akibat ide dan kemampuan
berkomunikasi terbatas, maka tatkala akan memulai usaha, dan bahkan sekedar
mendapatkan pekerjaan, menjadi tidak mudah. Oleh karena itu, kunci
keberhasilan itu sebenarnya adalah pada ide dan juga kemampuan berkomunikasi.
Manakala kedua bekal itu telah dimiliki, maka siapapun tidak akan
kesulitan mendapatkan pekerjaan. Pertanyaannya adalah, apakah semua lembaga
pendidikan selama ini telah memberikan kedua kemampuan itu. Manakala
jawabnya belum, maka pantas, banyak orang menganggur,
sekalipun mereka sudah terlanjur dinyatakan lulus dari sekolahnya. Wallahu
a’lam.
Imam Suprayogo
0 komentar:
Posting Komentar