Kemampuan Mengenal Diri Sendiri





Banyak orang dengan mudah  mengenali orang lain, tetapi ternyata tidak berhasil mengenali dirinya  sendiri. Untuk mengenali diri sendiri   memerlukan bantuan orang lain atau alat yang bisa dipergunakan. Apakah baju yang  sedang dikenakan  pantas atau cocok,  seseorang  bisa bertanya kepada  orang lain yang sedang berada di dekatnya. Atau kalau tidak ada orang, akan  melihat melalui kaca.   

Mengenali diri sendiri tidak semudah mengenal orang lain. Oleh karena itu,  siapapun  sedemikian mudah menemukan kesalahan orang lain, tetapi tidak gampang melihat kesalahan   diri sendiri. Akibatnya, banyak orang menganggap bahwa orang lain selalu salah, kurang,  dan tidak ada benarnya. Begitu pula sebaliknya, dirinya selalu diangaggap paling benar. 

Betapa sulitnya mengenal diri sendiri itu, hingga ada hadits nabi yang mengatakan bahwa siapa saja yang berhasil mengenal dirinya,   maka akan bisa mengenal Tuhannya. Man arafa nafsahu faqod arafa rabbahu.  Seseorang yang mampu mengenal dirinya secara benar, maka akan berlanjut bisa  mengenal Tuhannya secara benar pula. Namun sayangnya, sekalipun sekedar mengenal dirinya  sendiri ternyata tidak mudah. Itulah sebabnya,  tidak semua orang mampu mengenal Tuhannya.  

Dalam kehidupan sehari-hari orang yang tidak  mampu mengenal dirinya sendiri dianggap sebagai orang  yang tidak tahu diri. Padahal,  sebutan atau identitas itu   dianggap  kurang baik.  Orang yang  tahu diri  biasanya  bisa menempatkan posisiya secara tepat.  Tatkala berbicara, mengambil sikap,  berperilaku dalam pergaulan,   bagi orang yang paham terhadap  dirinya sendiri, maka   tidak akan melakukan kesalahan. Begitu pula  sebaliknya, bagi orang yang tidak tahu diri.

Selain mendapatkan label yang kurang baik dari masyarakat, orang yang tidak tahu diri  akan  merugi atau bahkan  celaka. Oleh karena itu mengenal diri secara baik adalah sangat diperlukan. Namun sayangnya, mengenal diri sendiri ternyata bukan perkara mudah. Banyak orang yang tidak mampu melakukannya, tetapi juga tidak mau bertanya kepada orang lain. Mengenal dirinya secara fisik, siapapun   bisa melihatnya lewat kaca, tetapi mengenal pribadi secara mendalam,  maka harus melalui orang lain.
                                                                                                        
Sebagaimana sifat manusia pada umumnya tidak suka keadaannya dilihat oleh orang lain, apalagi menyangkut hal-hal yang bersifat pribadi. Orang sangat  suka disebut kelebihan-kelebihannya, tetapi  sebaliknya,  tersinggung dan bahkan marah ketika disebut kekurangannya.  Itulah sebabnya, banyak orang menjadi tidak mengetahui terhadap dirinya sendiri yang kemudian disebut sebagai orang yang tidak tahu diri itu.

Sebagai contoh orang yang tidak tahu diri,   dengan  mudah dapat  dilihat pada saat  menjelang pemilihan jabatan politik, yaitu seperti  bupati, walikota, anggota DPRD, DPR,  dan lain-lain. Banyak orang yang sama sekali tidak pernah muncul di publik dan  tidak memiliki pengalaman dan pengetahuan tentang politik,  apalagi tentang pengelolaan borokrasi pemerintahan,  hanya sebatas  bermodalkan uang dan semangat, mereka  mencalonkan diri sebagai pejabat politik.  Agar  dikenal masyarakat luas, mereka memasang  foto dan identitas dirinya  sendiri   di berbagai tempat.

Contoh lainnya, banyak pejabat pemerintah, oleh karena tidak tahu diri, mereka melakukan korupsi dan atau menggelapkan uang negara. Akibatnya, mereka ditangkap, diadili, dan kemudian dipenjarakan.  Habislah karier dan nama baik mereka,  yang hal itu disebabkan oleh karena tidak paham terhadap dirinya sendiri. 

Memahami  diri sendiri,  sebagaimana dikemukakan di muka,  ternyata  tidak mudah. Akan tetapi seharusnya  dilakukan oleh setiap orang. Mempelajari tentang diri sendiri jauh lebih penting  dan sulit dibanding mempelajari orang lain. Bagi orang bijak, yang paling penting adalah memahami dan mengenal diri sendiri agar bisa meletakkan dirinya secara benar dan tepat. Banyak orang melakukan kesalahan hanya karena tidak mampu memahami dirinya sendiri. 



Imam Suprayogo

Related Posts:

  • Kreativitas Masyarakat Agar Anak Dekat pada al Qur'an Pandangan bahwa betapa pentingnya seseorang sejak usia dini  diajarkan al Qur’an sudah menjadi milik umat Islam di mana-mana. Orang yang dekat dengan al Qur’an  maka jiwa dan pikirannya sedikit banyak akan terpe… Read More
  • Ramadhan dan Idul Fitri Membangun Kesalehan Individu dan Sosial (Khutbah Idul Fitri 1 Syawal 1433 H, di Lapangan Rampal, Malang) السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَ بَرَكَاتُهُ،  اللهُ أَكْبَرُ  اللهُ أَكْبَرُ  اللهُ أَكْبَرُ لاَ إلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ … Read More
  • Kita Perlu Memahami Diri Sendiri Belum tentu manusia paham tentang dirinya sendiri. Boleh saja seseorang merasa tahu tentang dirinya, tetapi belum tentu pengetahuannya itu  sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Disebutkan bahwa manusia bersifat uni… Read More
  • Konflik dan Kesenjangan Sosial Setiap terjadi konflik, selalu saja oleh para pengamat disimpulkan bahwa hal itu disebabkan oleh adanya kesenjangan. Seolah-olah kesenjangan memang benar-benar menjadi sebab setiap terjadi konflik. Selain itu, pihak yang … Read More
  • Kotak-kotak dalam Islam Pemahaman bahwa sumber pokok ajaran Islam itu adalah sama, yaitu al Qur’an dan hadits adalah sudah disepakati sejak lama. Tidak ada orang berselisih tentang itu. Semua orang bersepakat. Akan tetapi di dalam mengimplementa… Read More

0 komentar:

Posting Komentar