Banyak orang bilang ilmu pengetahuan
dan teknologi (Iptek) membawa keberuntungan. Dengan ilmu dan teknologi, hidup
menjadi mudah. Berbagai persoalan bisa diselesaikan. Persolaan yang dulunya
dianggap sulit dipecahkan, dengan kehadiran Iptek, semua
menjadi mudah.
Tetapi, Iptek juga menjadikan banyak
orang kehilangan peran. Lihat saja, dulu petani menggunakan cangkul, kini cangkul
itu sudah digantikan bajak yang menggunakan mesin. Para pembuat cangkul
kehilangan pekerjaannya. Karena, menjual cangkul tidak lagi semudah dulu.
Begitu pula, sapi dan kerbau
yang dulu menjadi sahabat setia petani untuk membajak sawah, dengan
perkembangan Iptek, peran binatang ternak itu digantikan oleh mesin. Kini
sapi dan kerbau menjadi kehilangan peran. Juga gerobak, yang dulu
begitu penting sebagai alat angkut, sekarang digantikan oleh motor pengangkut.
Sarana transportasi antar kota, dulu
menggunakan bus, kini, banyak orang sudah memiliki kendaraan pribadi. Dan karena
minim penumpang, maka banyak pengusaha bus dan angkutan umum menghentikan
usahanya.
Contoh lainnya bisa kita lihat di kantor
pos. Dulu demikian ramai, apalagi menjelang hari raya seperti sekarang.
Tetapi sekarang ucapan hari raya bisa dilakukan
lewat sms. Kalaupun kartu ucapan selamat hari raya itu
masih ada, hanya dikirim secara terbatas antar instansi atau perusahaan. Selain
itu, sudah jarang sekali yang menggunakan.
Kalau para guru di sekolah-sekolah dulu
menggunakan papan tulis dan kapur, sekarang tidak lagi. Papan tulis hitam dan
kapur digantikan white board dan spidol. Akibatnya, pabrik papan
tulis dan kapur berhenti beroperasi.
Bahkan, akibat kemajuan Iptek,
kucing, anjing, kuda, dan lain-lain juga kehilangan peran.
Dulu, orang memelihara kucing untuk menangkap tikus, sekarang sudah ada obat
pembasmi tikus, sehingga kucing tidak terlalu diperlukan. Kalau ada yang masih
memelihara kucing, itu hanya sekadar menyalurkan hobi. Pun jenis binatang
lain, seperti anjing, kuda dan lainnya, sudah tidak banyak digunakan jasanya.
Kemajuan Iptek yang semakin cepat
tidak bisa ditahan atau dihalangi. Maka ke depan, akan semakin banyak
peran-peran dalam kehidupan ini yang digantikan oleh teknologi yang lebih
modern. Sebab itu, yang diperlukan adalah kemampuan beradaptasi. Orang yang tak
mampu beradaptasi dengan Iptek akan tertinggal.
Menghadapi persoalan ini, lembaga
pendidikan harus mampu membaca tanda-tanda zaman. Sehingga berhasil
mengantarkan siswanya melakukan adaptasi dengan perkembangan Iptek.
Lembaga pendidikan yang tidak mau mengubah orientasi dengan hanya
mempertahankan sejarah lama, lulusannya akan ketinggalan kereta. Ia tidak ladi
dapat memberi manfaat bagi masyarakat, sehingga keberadaannya akan mirip
pengrajin cangkul, gerobak, dan seterusnya.
Kalau binatang-binatang seperti
kuda, kucing, dan anjing masih dipelihara, itu karena mereka memiliki
kelebihan, misalnya keindahan tubuhnya atau kecakapannya. Tanpa
kelebihan yang menarik, binatang-binatang itu akan dibuang. Manusia juga
demikian. Ia akan tetap relevan bagi sosial, selama memiliki keistimewaan. Tanpanya,
manusia tentu akan ditinggalkan komunitasnya, kecuali oleh famili atau
saudaranya sendiri. Wallahu a’lam.
0 komentar:
Posting Komentar