Bunga-Bunga Pilihan





Bunga pada umumnya tampak  indah. Tapi tidak semua jenis bunga dipilih untuk ditanam di taman bunga, di halaman rumah, kantor, kampus dan lain-lain. Bunga yang dipandang terbaik yang akan dipilih, dan demikian pula yang kurang baik, akan disisihkan dan bahkan dibuang begitu saja.

Selain itu, bunga juga tidak saja dilihat dari bentuk, bebauan, dan warnan&ya, tetapi ternyata masing-masing bunga diberi makna secara berbeda-beda. Bunga dianggap memiliki karakter tertentu sehingga hanya cocok untuk orang tertentu pula. Seorang pejabat tinggi atau orang yang dianggap terhormat akan memilih jenis bunga tertentu. Bunga pilihannya itu tidak sembarangan,  dan tentu akan berbeda dari bunga yang ditanam di rumah kebanyakan pada umumnya.   

Begitu pula adalah rumput. Ternyata tidak sembarang rumput ditanam orang. Rumput-rumput liar yang tidak menjadikan lingkungan lebih indah, sekalipun mudah ditanam, maka  tidak akan dipilih. Bahkan rumput liar  akan dibasmi dan atau disingkirkan. Soal rumput saja dizaman kemajuan ini harus dipilih, dan tidak sebagaimana zaman dulu, asalkan bisa digunakan makanan ternak, rumput jenis apapun  dibiarkan tumbuh di mana-mana.

Kehidupan seseorang di tengah-tengah masyarakat ternyata eksistensinya sama dengan tanaman bunga atau rumput. Seseorang yang mampu memberi manfaat bagi lainnya, maka keberadaannya akan  dihormati, dianggap penting,  dan bahkan suatu saat akan dipilih sebagai pemimpinnya. Sebaliknya, seseorang yang tidak pernah memberi apa-apa dan bahkan selalu mengganggu akan tersingkir. Atau paling tidak, mereka akan selalu dijauhi oleh yang lain.

Kalau begitu halnya, maka eksistensi manusia pun tidak ubahnya seperti bunga dan rumput tersebut. Manusia pun juga akan dipilih, tentu pilihan itu disesuaikan  dengan tuntutan  lingkungannya. Manusia yang cerdas, berkarakter, bijak, memiliki wawasan luas,  dan  berakhlak mulia, maka  akan selalu dipertahankan oleh komunitasnya.

Sebaliknya, seseorang  yang dianggap selalu menganggu, merugikan komunitasnya, merusak nama baik kelompok atau institusinya,  maka akan ditinggalkan. Oleh karena itu, agar menjadi manusia pilihan, maka tidak ada salahnya meniru bunga atau rumput, yaitu harus selalu menjaga diri dengan cara meningkatkan kualitas pribadi, wawasan, ilmu, akhlak dan juga profesionalitasnya. Jika bekal itu dimiliki, maka di mana dan  akapan pun, sebagaimana bunga dan rumput tersebut, selalu dipertahankan dan bahkan dicari-cari. Wallahu a’lam.       


Imam Suprayogo

Related Posts:

  • Dibutuhkan Alternatif Cara Mengajarkan Islam Beberapa waktu belakangan ini, saya sering mendapatkan pertanyaan tentang bagaimana mengajarkan Islam yang lebih tepat. Artinya dengan pengajaran itu, para peserta didik menjadi mengenal Islam secara utuh dan memadai. Mem… Read More
  • Dampak Psikologis Penyimpangan Partai Politik Islam Akhir-akhir ini penyimpangan atau korupsi bukan saja dilakukan oleh partai politik tertentu, tetapi juga oleh partai politik yang membawa identitas Islam. Tanpa disebut secara jelas, semua orang sudah paham, siapa  y… Read More
  • Bunga-Bunga Pilihan Bunga pada umumnya tampak  indah. Tapi tidak semua jenis bunga dipilih untuk ditanam di taman bunga, di halaman rumah, kantor, kampus dan lain-lain. Bunga yang dipandang terbaik yang akan dipilih, dan demikian pu… Read More
  • Bulan Pendidikan Pendidikan seumur hidup sebenarnya telah lama  diterapkan oleh umat Islam. Konsep itu datang dari  Allah lewat petunjuk al Qur’an yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. Pendidikan itu berupa puasa selama sebulan pe… Read More
  • Cara Memperlakukan Narapidana Secara Islami Kisah pedih perlakuan tak manusiawi yang diterima oleh para tawanan di Penjara Guantanamo, Kuba dan Abu Ghraib, Irak, tentu menyisakan pertanyaan besar tentang ironi kemanusiaan. Di saat hak asasi manusia dielu-elukan, jus… Read More

0 komentar:

Posting Komentar