Bagi orang yang pernah membaca sejarah Islam, maka
pasti tahu bahwa ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad memang benar dan
indah. Oleh karena itulah hatinya tergerak untuk memperjuangannya. Berjuang itu
tidak mudah. Pasti banyak halangan dan bahkan orang-orang yang memusuhinya.
Nabi sendiri tatkala memperjuangkan ajaran yang dibawanya menghadapi musuh yang
sedemikian kokoh, hingga harus berpindah atau hijrah ke madinah.
Setiap orang mencintai kebaikan dan keindahan. Akan
tetapi tidak semua yang baik selalu segera diketahui dan diikuti orang.
Belum tentu setiap orang segera tahu bahwa yang baik itu adalah baik dan
sebaliknya, yang buruk itu adalah buruk. Selain itu, ada pula seseorang
sudah tahu kebaikan, tetapi tidak kuat menjalankannya. Dan sebaliknya,
seseorang tahu tentang kejelekan, tetapi tidak kuat menghindarinya.
Nabi Muhammad adalah sosok manusia yang memiliki
akhlak mulia, pembawa kebenaran, dipercaya, dan juga cerdas. Akan tetapi,
sepanjang hidupnya tidak luput dari rintangan dan tantangan. Ajarannya
tidak segera diterima dan diikuti oleh masyarakat Makkah, suku Quraisy. Nabi
malah dikejar-kejar untuk dibunuh. Keberadaannya dianggap sebagai
pengganggu yang akan meruntuhkan kewibawaan para kepala suku dan orang-orang
penting yang telah lama berpengaruh di wilayah itu.
Dalam memperkenalkan Islam, nabi memulai dari
secara diam-diam terhadap orang-orang dekatnya sendiri.
Pendekatan itupun juga tidak segera berhasil. Ada saja keluarga dan orang
dekatnya yang tidak segera berpihak kepadanya. Namun usaha itu tidak pernah
putus, dari waktu ke waktu selalu dilakukan. Tantangan dan resiko apapun tidak
pernah menyurutkan usahanya. Perjuangan memperkenalkan Islam di Makkah tetap
dilakukan dari hari ke hari.
Perjuangan nabi adalah memperkenalkan tauhid, yaitu
menunjukkan siapa yang disebut sebagai Tuhan yang sebenarnya. Atas dasar
ketauhidan itu maka manusia diajak melakukan penyembahan kepada-Nya, dan bukan
kepada selainnya. Selain itu, nabi memperbaiki kehidupan sosial atas
dasar akhlak yang mulia. Nabi juga mendorong ummatnya agar selalu menggali
ilmu pengetahuan, berbuat adil, dan bekerja sesuai dengan keahliannya.
Sedemikian indah ajaran itu, tetapi tokh tidak segera
diterima oleh masyarakat luas. Manalahan Nabi dimusuhi, dikejar-kejar dan
berusaha dibunuh. Nabi tidak putus asa, apapun dihadapi dengan
bersenjatakan kesungguhan, amanah, sabar, ikhlas dan istiqomah. Atas
usahanya itu, sekalipun pelan, ternyata membawa hasil. Islam berkembang hingga
ke seluruh penjuru dunia.
Hal yang sangat menarik dan harus ditauladani
bahwa para pengganggu tidak dianggap sebagai musuh, melainkan sebagai sasaran
dakwahnya. Terhadap orang-orang yang melawan sekalipun, nabi
mengajak kepada kebaikan. Keberhasilan perjuangannya bukan dihitung dari
seberapa banyak orang yang bisa dikalahkan, melainkan dari seberapa banyak
mereka yang bersedia mengikuti ajarannya, yaitu Islam. Disebut menang
tatkala ummatnya bertambah dan mereka menjadi lebih baik. Itulah perjuangan
kemanusiaan yang sejati.
Bercermin dari perjuangan Rasulullah, maka
memperjuangkan kebenaran selalu menghadapi tantangan seperti itu. Tantangan itu
harus dihadapi dengan berbagai resikonya. Tidak pernah ada perjuangan dilakukan
dengan cara-cara mudah, ringan, dan tanpa resiko. Lebih dari itu, bahwa
dalam berjuang harus diikuti dengan pengorbanan. Bahkan para
perjuang juga harus bersedia memberikan harta dan kalau perlu jiwanya
sekaligus. Itulah artinya, bahwa berjuang tidak pernah mudah, tetapi
selalu berat dan sulit. Wallahu a’lam.
0 komentar:
Posting Komentar